Pemkot Mataram mulai menyalurkan 32.162 paket bantuan JPS PPKM

id jps,mataram,kirim

Pemkot Mataram mulai menyalurkan 32.162 paket bantuan JPS PPKM

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram H Effendi Eko Saswito (tengah) menyerahkan secara simbolis paket bantuan jaring pengaman sosial (JPS) PPKM untuk 32.162 kepala keluarga (KK) kepada dua orang perwakilan penerima, dirangkaikan dengan HUT ke-28 Kota Mataram. Selasa (31/8-2021). (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mulai menyalurkan 32.162 paket bantuan jaring pengaman sosial (JPS) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) melalui 50 kelurahan dan ditargetkan rampung dalam waktu enam hari ke depan.

"Dengan telah diserahkannya paket JPS PPKM secara simbolis sesuai upacara bendera HUT ke-28 Kota Mataram, maka 32.162 paket JPS sudah bisa didistribusikan ke 50 kelurahan," kata Asisten II Bidang Administrasi Pembangunan dan Perekonomian Setda Kota Mataram H Mahmuddin Tura di Mataram, Selasa.

Pendistribusian paket bantuan JPS PPKM tersebut ditargetkan rampung pada tanggal 6 September 2021, sesuai kontrak kerja dengan penyedia pengadaan paket JPS PPKM.

"Besok pagi (Rabu, 1/9), penyedia akan mengirim 32.162 peket JPS ke 50 kelurahan untuk kemudian dibagi ke warganya sesuai ketentuan dengan total penerima sebanyak 32.162 kepala keluarga (KK)," katanya.

Untuk menghindari kerumunan, katanya, pihak kelurahan diharapkan bisa mendistribusikan paket JPS PPKM tersebut melalui lingkungan, kemudian lingkungan memberikan langsung ke penerima.

"Tapi dari pengalaman JPS tahun 2020, memang ada saja masyarakat yang tidak sabar menunggu sehingga datang sendiri ke kantor lurah untuk mengambil paket," katanya.

Menurutnya, isi paket JPS PPKM meliputi beras 5 kilogram, aluman kerupuk kulit, jajan, abon ikan atau abon ayam yang semuanya merupakan hasil olahan UKM Kota Mataram, kecuali beras.

Satu paket JPS PPKM, lanjutnya, bernilai Rp150 ribu sehingga total alokasi anggaran yang dialokasikan untuk JPS ini sebesar Rp5 miliar.

"Dalam paket JPS, kami akan menyertakan catatan isi paket agar penerima bisa mengetahui dan menerima paket secara utuh. Kalau kurang atau tidak layak laporkan ke lurah agar kita bisa diganti," katanya lagi.

Sebelum didistribusikan, kata Mahmuddin, pihaknya bersama tim asistensi sudah turun ke gudang penyedia untuk melakukan pengecekan kualitas dan bobot dari masing-masing isi paket.

Dari hasil kunjungan itu, katanya, untuk kualitas beras dan jajanan hasil olahan UKM bagus-bagus dan tidak ada yang kedaluarsa. Bahkan, untuk beras bobotnya rata-rata lebih 50-80 gram.

"Kemarin memang ada kita temukan kurang 20 gram tapi jumlahnya kecil 1:200, dan langsung ditambah oleh penyedia," katanya menambahkan.