Mataram (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelola Destinasi Wisata Unggulan Islamic Center, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mulai mengembangkan wisata edukasi melalui lomba kreativitas siswa dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA.
Kepala UPTD Pengelola Destinasi Wisata Unggulan Islamic Center, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Syarif Hidayatullah di Mataram, Selasa mengatakan kegiatan lomba kreativitas siswa merupakan rangkaian peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021.
"Karena itu yang kami lombakan adalah lomba menggambar pahlawan bagi siswa SD/MI, lobal vokal grup tingkat SMP/MTs dan paduan suara tingkat SMA/MA, lagu-lagu kebangsaan, serta lomba mewarnai Masjid IC untuk siswa TK/RA, " katanya.
Syarif yang ditemui di sela menatau kegiatan lomba mengatakan, kegiatan lomba yang bertemakan Pahlawanku Inspirasiku dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai saling menghormati dan mencintai sejak dini kepada sesama, meskipun berbeda agama dan suku namun tetap bisa bersatu dalam NKRI.
"Hal itu dapat dilihat dari tokoh-tokoh Pahlawan Nasional yang tidak hanya berasal dari Agama Islam melainkan juga dari non-muslim dan dari berbagai suku di Indonesia," katanya.
Kegiatan lomba tersebut diikuti sekitar 300 siswa dari sekitar 20-30 sekolah di Kota Mataram, dan beberapa sekolah dari Kabupaten Lombok Barat.
Harapannya, melalui kegiatan lomba kreativitas siswa ini selain siswa mendapat pengalaman juga bisa mempromosikan beberada IC sebagai destinasi religi unggulan di Nusa Tenggara Barat, yang juga memiliki berbagai fasilitas edukasi seperti perpustakaan dan pojok baca kepada teman sebayanya.
"Nilai-nilai filosofi juga bisa kita tanamkan kepada siswa dari nama Masjid Hubbul Wathan yang berarti Cinta Tanah Air menjadi semangat siswa belajar untuk membangun daerah," katanya.
Di sisi lain, Syarif mengatakan, kegiatan lomba kreativitias siswa ini menjadi salah satu upaya membuka kembali kegiatan di IC yang selama ini vakum karena pandemi COVID-19.
"Semoga ke depan, kami bisa melaksanakan kegiatan lebih besar dengan jumlah peserta lebih banyak agar keberadaan IC bisa digaungkan secara masif," katanya.
