PANASONIC GOBEL JAJAKI PELUANG INVESTASI PARIWISATA LOMBOK

id

         Mataram, 8/9 (ANTARA) - Perusahaan nasional PT Panasonic Gobel tengah menjajaki peluang investasi bidang pariwisata di kawasan Mandalika, Pulau Lombok bagian selatan, Nusa Tenggara Barat.         Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Bayu Windia, di Mataram, Kamis, mengatakan, Presiden Komisaris PT Panasonic Gobel Rahmat Gobel, telah melihat dari dekat potensi pengembangan kawasan wisata Mandalika.         "Diharapkan, ada tindaklanjutnya setelah melihat potensi pengembangan wisata itu, dan pemerintah beserta masyarakat akan memberi dukungan maksimal," ujarnya.         Pada Rabu (7/9), Deputi Pengendalian Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Fajar Lubis, mendampingi Rahmat Gobel, meninjau kawasan wisata Mandalika, yang secara administrasi berada di wilayah Kabupaten Lombok Tengah.         Direktur Pengembangan Kawasan PT Bali Tourism Development Corporation (BTDC) Edwin Wirawan, juga ikut mendampingi peninjauan lokasi pengembangan kawasan wisata Mandalika itu.         BTDC merupakan perusahaan BUMN yang dipercayakan pemerintah pusat menjadi penggerak pengembangan kawasan wisata mandalika, meskipun berbagai kalangan di wilayah NTB menghendaki BTDC dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di NTB membentuk perusahaan bersama untuk menjadi perusahaan penggerak.         PT BTDC merupakan perusahaan BUMN yang mengembangkan pariwisata Bali, dan tergolong sukses dalam perencanaan dan pengembangan wisata resort Nusa Dua yang kini telah berdiri 25 unit hotel dengan jumlah kamar hampir 4.000 unit.      Semula kawasan wisata Mandalika itu hendak digarap oleh perusahaan Dubai, Emaar Properties, LLC, yang kemudian dikabarkan batal berinvestasi di bidang pariwisata terpadu itu karena terkena dampak krisis finansial global di penghujung tahun 2008.         Padahal, Pemerintah Indonesia yang diwakili PT BTDC dan Pemerintah Dubai yang diwakili Emaar Properties LLC telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengembangan kawasan wisata terpadu di Pulau Lombok, tanggal 19 Maret 2008.         Lahan investasi yang akan dipergunakan Emaar Properties LLC dan PT BTDC itu seluas 1.250 hektare yang terletak di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah.         Emaar Properties berencana menginvestasikan Rp21 triliun dalam kurun waktu 15 tahun pada tiga periode, setiap periode lima tahun dengan nilai investasi tujuh triliun rupiah.         Karena Emaar membatalkan rencananya, maka BTDC mengubah konsep pengembangan kawasan wisata Mandalika itu, dengan konsep yang menyerupai perencanaan dan pengembangan kawasan wisata Nusa Dua, kawasan paling ujung selatan Pulau Bali.         BTDC akan membangun infrastruktur dasarnya kemudian menggandeng mitra investor sama seperti di Nusa Dua.         Dengan demikian, terjadi perubahan konsep pengembangan kawasan wisata Mandalika, yang sebelumnya hanya melibatkan satu investor "raksasa", kini akan melibatkan banyak investor atau mitra strategis.         BTDC yang mencari mitra kerja strategis kemudian bersama-sama membangun infrastruktur dasar, seperti penyediaan listrik bawah tanah dan jalan, dan mengkapling daerah pengembangan wisata itu dalam tiga zona.         Zona-zona pengembangan wisata itu kemudian dijual atau disewakan dalam kurun waktu tertentu seperti di Nusa Dua.         Dalam konsep pengembangan wisata Mandalika itu, BTDC membaginya dalam tiga klaster, guna memanfaatkan potensi areal seluas 1.250 hektare.         Klaster pertama atas zonasi I mencakup areal seluas 275 hektare yang diperuntukan bagi pengembangan "residence" atau kawasan perumahan elit, yang mungkin akan dijual kepada publik.         Klaster kedua atau zonasi II mencakup areal seluas 350 hektare untuk pembangunan kawasan perhotelan, vila dan berbagai resort dengan penataan eksklusif.         Sementara zona III seluas 625 hektare juga untuk perhotelan dan vila serta bangunan elit lainnya. Bahkan, akan ada dua lapangan golf.         Masing-masing zonasi mempunyai karakteristik tersendiri, seperti  yang ada di Nusa Dua, Bali.         Bayu mengatakan, sambil menunggu proses pembenahan perusahaan penggerak pengembangan kawasan wisata Mandalika, Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Tengah, siap memfasilitasi arah minat para investor.         "Panasonic Gobel berminat dan meninjau lokasinya, tentu difasilitasi dan mudah-mudahan ada banyak perusahaan yang mau berinvestasi di kawasan Mandalika itu," ujar Bayu.(*)