Mataram, 4/4 (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) KH. M. Zainul Majdi mengajak Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) setempat dan para pegiat koperasi untuk terlibat aktif menyukseskan program Bumi Sejuta Sapi (BSS) pada 2013.
"Kami membuka ruang kepada Dekopin dan pegiat koperasi yang lain untuk terlibat aktif dalam menyukseskan program NTB-BSS," kata Gubernur saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) Dekopin NTB di Mataram, Sabtu.
Ia menjelaskan NTB-BSS merupakan salah satu program unggulan untuk meningkatkan perekonomian rakyat yang mendapat dukungan dari pemerintah pusat.
Gubernur NTB periode 2008-2013 itu juga mengatakan telah memaparkan program unggulan tersebut saat menjadi nara sumber pada acara Agrinex Expo 2009 di Jakarta Convention Center (JCC), 13 Maret lalu.
Bahkan, pada Seminar Nasional yang mengangkat tema pokok "Potensi Investasi Peternakan di Kawasan Timur Indonesia" itu, Gubernur NTB merupakan pembicara pertama sebelum Dirjen Peternakan Departemen Pertanian RI Dr.Ir.Tjeppi D.Soedjana.
"NTB memiliki potensi cukup besar di subsektor peternakan, mari kita berdayakan potensi itu dan pemerintah daerah membuka ruang seluas-luasnya bagi pegiat koperasi untuk berperan dalam program peningkatan perekonomian rakyat itu," ujarnya.
Menurut dia, populasi sapi NTB termasuk delapan besar nasional, dan provinsi itu merupakan tempat pemurnian sapi Bali nasional seperti pusat pengembangan sapi Hissar (di Penyaring Kabupaten Sumbawa) serta NTB bebas dari berbagai penyakit hewan menular strategis.
Bahkan, tambah gubernur, NTB telah mengekspor ternak sapi sejak 1831.
Data Dinas Peternakan NTB menunjukkan populasi sapi saat ini sebanyak 546.114 ekor, dengan permintaan ternak potong maupun ternak bibit mencapai 50.000 ekor per tahun.
Tingkat produksi rata-rata mencapai 93.500 ekor per tahun dan produksi ternak kerbau mencapai 27.000 ekor per tahun, sementara potensi lahan tersedia untuk pengembangan ternak dapat mencapai 1.928.300 hektare dengan ketersediaan pakan ternak mencapai 7.967.243 ton dan daya tampung ternak diperkirakan mencapai 2.655.294 animal unit (AU).
Potensi ternak sapi itu menyebar di 90 persen dari 913 desa di NTB, yang mampu menyerap 169.109 tenaga kerja dan sumbangan PDRB mencapai 14,27 persen dari total PDRB sektor pertanian.
Kini Pemerintah Provinsi NTB dan kabupaten/kota menargetkan produksi sapi mencapai sejuta ekor pada 2013.
Gubernur juga mengharapkan semua pegiat koperasi di wilayah kepemimpinannya tanggap dengan potensi peningkatan perekonomian rakyat.
Menurut dia, peran koperasi dalam proses peningkatan perekonomian daerah juga amat penting, terutama dalam menggerakan semangat menuju kemandirian.
Peran sektor koperasi dalam menumbuhkan perekonomian daerah itu juga telah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) NTB periode lima tahun ke depan.
"Sementara peran pemerintah bukan untuk bagi-bagi uang, melainkan sebagai jembatan penghubung pegiat koperasi dengan masyarakat yang menjadi sasaran peningkatan perekonomian," ujarnya. (*)