Enam CJH 2022 asal Lombok Tengah batal berangkat

id Haji,Lombok Tengah,NTB,2022

Enam CJH 2022 asal Lombok Tengah batal berangkat

Kepala Pengelola Haji dan Umroh Kemenag Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat Lalu Asy'ari (FOTO ANTARA/Akhyar)

Praya, NTB (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan dari total kuota 331 calon jamaah haji (CJH) 2022, sebanyak enam orang dipastikan batal berangkat menuju Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi, karena tidak melakukan pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH).

"Dua orang meninggal dunia dan empat orang tidak melunasi, karena ingin berangkat bersamaan dengan keluarganya di tahun berikutnya," kata Kepala Pengelola Haji dan Umroh Kemenag Lombok Tengah, L Asy'ari di Praya, Rabu.

Sedangkan untuk pengganti CJH yang tidak melunasi BPIH tersebut, pihaknya masih menunggu penetapan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat.

"Pengganti kita masin menunggu keputusan pemerintah pusat," katanya.

Ia menjelaskan Pemerintah Arab Saudi saat ini masih membatasi penyelenggaraan ibadah haji, sehingga kuota yang diberikan lebih sedikit bila dibandingkan dengan kuota haji yang tertunda keberangkatan dampak pandemi COVID-19 yakni 748 orang di 2019.

Selain, itu CJH yang usia diatas 65 Tahun belum diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah haji pada tahun ini.

"Yang tidak berangkat tahun ini dari kuota haji 2019 itu mencapai ratusan jadinya," katanya.

Selain melakukan persiapan administrasi keberangkatan CJH, pihak juga saat ini sedang melakukan kegiatan manasik haji bagi CJH yang akan melaksanakan ibadah haji. Kegiatan mansik haji ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pokok-pokok ibadah haji.

"Manasik penting bagi calon jamaah haji sebagai panduan mereka nanti dalam melaksanakan ibadah di Mekkah," katanya.

Ia juga berharap kepada 331 CJH Lombok Tengah yang siap diberangkatkan pada musim haji 2022 untuk menjaga kondisi kesehatan dan tetap fokus pada urusan ibadah.

"Calon Jamaah haji harus menyiapkan fisik nya menunaikan ibadah. Tentunya, kesehatan sangat menunjang kondisi fisik yang prima," demikian L Asy'ari.