Jakarta (ANTARA) - Kepala Departemen untuk Pengembangan Pedesaan dan Inovasi Digital Kementerian Pangan dan Agrikultur Jerman, Klaus Heider menyebutkan keempat langkah tersebut tidak hanya berlaku untuk di Jerman tapi juga bisa diterapkan di seluruh dunia untuk menciptakan keamanan pangan.
"Pertama, pengembangan dan peningkatan yang berkelanjutan untuk infrastruktur digital sangat diperlukan. Infrastruktur adalah aspek yang teramat penting terutama untuk pertanian yang terletak di daerah pedesaan," kata Klaus dalam acara diskusi T20 bertajuk "Digitalization in agriculture: A G20 Policy Framework for an Equitable and Environmentally Sustainable Transition", Kamis.
Tentunya keberadaan akses internet dan infrastruktur komunikasi lainnya menjadi penting agar teknologi yang digunakan nantinya bisa berjalan dengan maksimal. Tanpa infrastruktur serta akses komunikasi yang memadai, maka teknologi yang disiapkan untuk pengembangan agrikultur nantinya tidak bisa berfungsi dengan optimal.
Selanjutnya, Klaus menekankan terkait pengaturan regulasi yang memungkinkan terjadinya pertukaran data antar pemangku kepentingan. Dalam Presidensi G20 Indonesia, pembahasan mengenai arus data lintas negara menjadi salah satu bahasan yang dijadikan prioritas dalam Digital Economy Working Group (DEWG) 20.
Baca juga: PLN menghadirkan listrik andal untuk pertanian hortikultura di Indonesia
Jerman yang juga dalam forum internasional saat ini dipercaya memegang posisi Presidensi G7 menekankan hal serupa.Klaus berpendapat data dalam agrikultur dapat bermanfaat untuk mengembangkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan para petani di lapangan.
Misalnya data kondisi hasil tani berdasarkan musim hingga kondisi tanah yang dibagi oleh para petani kepada industri pembuat perangkat pertanian tentunya akan bermanfaat jika produk yang ditawarkan kepada petani sesuai dengan kebutuhannya.