PILKADA DKI DAN PIALA EROPA 2012 Oleh Riski Maruto

id

     Palu, 20/6 (ANTARA) - Layaknya pertandingan di Piala Eropa 2012, ajang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada tahun ini juga menyedot perhatian massa.

     Jakarta yang merupakan ibu kota negara dinilai sebagai representasi Indonesia. Kota berpenduduk sekitar 10 juta jiwa ini  banyak terdapat orang dari berbagai suku dan agama sehingga kota ini juga dikenal sebagai miniatur Indonesia.

      Kembali ke Piala Eropa yang saat ini sedang berlangsung di Ukraina dan Polandia. Ajang empat tahunan yang juga populer disebut Euro 2012 ini diikuti 16 tim terbaik setelah melalui seleksi.

      Setiap tim memiliki pendukung dari negara masing-masing. Bahkan ada kesebelasan yang memiliki pendukung dari luar negaranya, terutama yang tidak ikut berlaga di Euro 2012.

      Sementara itu, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta diikuti enam kontestan dari latar belakang politik, suku, agama, dan ras yang juga berbeda.

      Bahkan ada kontestan menggabungkan perbedaan itu dengan harapan bisa mendulang suara melimpah pada saat "voting day" pada 11 Juli 2012.

      Ibarat Piala Eropa, setiap kontestan Pilkada DKI Jakarta memiliki bendera partai politik pengusung berbeda, atau kostum keseharian yang berbeda, seperti biasa dikenakan pasangan Jokowi-Ahok.

      Pasangan ini sering mengenakan pakaian motif kotak-kotak mirip motif seragam Timnas Kroasia, meski sebenarnya tidak betul-betul mirip.

      Sementara kontestan petahana (incumbent) Fauzi Bowo juga mirip pelatih Spanyol yang merupakan juara bertahan Piala Eropa 2008.

      Pelatih Vicente Del Bosque dan petahana Fauzi Bowo sama-sama memiliki kumis tebal.

      Saat gelaran Piala Eropa 2012, panitia melarang keras aksi rasialisme, dan akan menindak tegas pelakunya.

      Oleh sebab itu ada tulisan "respect" di pada ban kapten yang melingkar di lengan seorang pemain. Itu menunjukkan, setiap tim diharuskan bermain dengan "fair play" dan tidak berlaga dengan cara-cara kotor yang bisa menciderai nilai-nilai sportivitas.

     Jika ada pemain yang curang maka ada wasit yang siap memberi kartu kuning atau merah. Pendukung yang berlaku tidak sopanpun akan didenda. Hal itu menunjukkan keseriusan panitia pelaksana Piala Eropa agar bisa menciptakan iklim pertandingan yang kondusif dan bisa dinikmati semua orang.

     Juara Piala Eropa 2012 diharapkan tercipta melalui cara-cara yang bersih dan dihormati oleh pesaingnya yang telah dikalahkan.

     Hingga saat ini belum ada juara Piala Eropa yang digugat oleh peserta lain karena berbuat curang saat meraih kemenangan. Berbeda dengan hasil pilkada, kemungkinan besar selalu ada gugatan dari pihak yang kalah karena mengaku dicurangi.

     Memang ada kisah memalukan dalam sepak bola, khususnya di Liga Seri A Italia, ketika gelar juara dicopot dari Juventus. Saat itu tim berjuluk Si Nyonya Besar ini terbukti melakukan pengaturan skor pertandingan pada kompetisi 2006/2007.

     Juventus saat itu harus melepaskan mahkota juara Liga Seri A dan menyerahkannya kepada Inter Milan yang saat itu berada di posisi kedua. Del Pierro cs pun harus berlaga di Liga Seri B.

   

Petahana

     Jika dilihat sejarah selama pelaksanaan Piala Eropa, belum ada satupun juara bertahan yang bisa mempertahankan trofi kejuaraan sepak bola yang digagas oleh Henry Delaunay ini.

     Apakah itu berlaku juga pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun ini?

     Pada pemilihan umum, petahana pada umumnya diprediksi akan mudah mempertahankan kepemimpinannya, seperti saat Susilo Bambang Yudhoyono menjabat Presiden untuk kali kedua, atau Wali Kota Palu Rusdy Mastura yang juga terpilih lagi untuk kedua kalinya.

     Petahana memiliki kekuatan yang telah matang yang terletak pada pegawai negeri sipil.

    Meski PNS diminta tetap netral namun netralitas itu nampaknya hanya diketahui Tuhan dan PNS itu sendiri.

     Melihat keyakinan besar setiap kontestan Pilkada DKI Jakarta, pertarungan diperkirakan akan berlangsung ketat. Bahkan ada prediksi politik uang akan tetap ada di Pilkada DKI Jakarta.

     Hasil survei yang dilakukan Pusat Kajian Politik FISIP Universitas Indonesia (Puskapol UI) menyebutkan, sebagian besar responden meyakini penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta akan diwarnai kecurangan dan praktik politik uang.

     Hal itu terungkap ketika Puskapol FISIP UI memaparkan hasil survei "Aspirasi Warga Tentang Pilkada DKI Jakarta 2012 dan Masalah Kota Jakarta" pada 24 Mei hingga 4 Juni 2012 lalu dengan melibatkan 594 orang di Jakarta.

     Survei itu menggunakan teknik "Multistage Stratified Random Sampling" dengan margin error sekitar empat persen.

     Peneliti Puskapol UI Dirga Adriansa saat memaparkan hasil surveinya mengatakan, sekitar 55 persen responden cenderung pesimis Pilkada ini akan minim kecurangan dan korupsi.

     Bahkan, lanjut dia, sekitar 40,7 persen responden meyakini akan terjadi praktik politik uang untuk memilih para kandidat menjelang hari pemilihan.

     Melihat kondisi hasil survei itu, kata Dirga, maka pengawasan dalam pelaksanaan pilkada harus ditingkatkan. Panitia pengawas (Panwas) Pilkada DKI harus lebih ekstra dalam melakukan pengawasan," ucapnya.

     Demikian pula dengan pertandingan Piala Eropa 2012. Segala cara dan strategi jitu digunakan untuk memenangi kejuaraan sepak bola paling bergengsi di benua biru ini. Jegalan keras terkadang dilakukan untuk menghentikan laju lawan agar tidak menang.

     Namun wasit sebagai pengadil di lapangan memilki ketegasan. Semua pelaku pelanggaran itu pasti akan diganjar dengan kartu kuning atau kartu merah.

     Saat ini Piala Eropa 2012 telah memasuki babak perempat final, delapan tim terbaik akan bertarung mati-matian untuk menjadi kampiun yang ditentukan saat babak final pada 1 Juli 2012.

     Sementara gelaran Pilkada DKI Jakarta saat ini baru memasuki tahapan pengesahan daftar pemilih tetap, dan akan dilanjutkan pada masa kampanye pada 24 Juni 2012 hingga 7 Juli 2012.

     Pemilih di Jakarta saat ini sekitar 6,9 juta orang. Mereka akan menentukan pemimpin pilihannya pada 11 Juli 2012, atau 10 hari setelah babak final Piala Eropa 2012 berlangsung.

     Pemenang Pilkada DKI Jakarta diharapkan memiliki sikap dan semangat seperti pemenang Piala Eropa yakni sportif serta mengakui keunggulan lawan.

     Masyarakat Jakarta saat ini sedang memperhatikan tingkah laku para calon gubernur dan calon wakil gubernur selama tahapan pilkada berlangsung.

     Kontestan yang bermain cantik, bersih, dan tidak curang pasti akan mendapat simpati dan dipilih oleh rakyat. Masyarakat sekarang dinilai sudah pintar. Mereka tidak mau dibayar, justru rela membayar untuk mendapatkan pemenang sejati. (*)