Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Polres Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat melakukan gelar pasukan dan mengecek berbagai peralatan SAR untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam pada musim hujan di daerah setempat.
"Kita melakukan gelar peralatan SAR dalam rangka untuk mengantisipasi bencana alam," kata Kapolres Lombok Timur, AKBP Hery Indra Cahyono dalam keterangan tertulisnya di Selong, Rabu.
Kegiatan ini sesuai dengan perintah dari pimpinan agar menggelar semua peralatan SAR yang ada di Satuan Samapta Polres Lombok Timur untuk tanggap darurat bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi.
"Kita harus tetap siaga dalam melakukan penanggulangan bencana alam," katanya.
Ia juga mengingat situasi cuaca yg akhir-akhir ini curah hujan intensitas semakin tinggi, sehingga semua anggota Polres Lombok Timur dan jajaran menyiapkan fisik mental untuk sewaktu-waktu dibutuhkan dalam pelaksanaan tanggap darurat bencana khususnya di wilayah Kabupaten Lombok Timur.
”Kalau ada bencana alam terjadi, anggota siap untuk terjun langsung dengan memanfaatkan peralatan yang ada,” katanya.
Sebelumnya, Bupati Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, HM Sukiman Azmy meminta semua jajaran OPD untuk tetap siaga dan berperan dalam penanggulangan bencana alam yang terjadi dampak cuaca ekstrem pada musim hujan saat ini.
"Dampak bencana banjir, tanah longsor maupun pohon tumbang merupakan tanggung jawab bersama, sehingga setiap OPD harus berkoordinasi dan memiliki tekad yang kuat," kata Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy pada apel pasukan siaga bencana alam di Kabupaten Lombok Timur.
Ia mengatakan, cuaca ekstrim berupa hujan lebat yang disertai angin kencang terjadi di awal pancaroba, cuaca mengalami perubahan sangat cepat dan sulit di prediksi.
Kondisi itu mengakibatkan terjadinya bencana alam di beberapa kawasan yang memakan korban, harta dan jiwa.
Selain itu, cuaca ekstrim yang tengah melanda daerah ini menyebabkan pohon-pohon tumbang di jalan raya, luapan air sungai, parit, dan selokan yang menggenangi jalan, hingga kerusakan lainnya, seperti merusak infrastruktur dan tanaman pangan masyarakat.
“Tumbangnya pohon dan tergenang jalan raya sudah pasti mengakibatkan terganggunya arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat,” katanya.
Berita Terkait
Pemkot Mataram tingkatkan pengawasan di sepanjang wilayah pantai
Jumat, 29 November 2024 17:36
Sebanyak 47 desa tangguh bencana dibentuk di Lombok Tengah
Jumat, 29 November 2024 13:03
Indonesia berpotensi hujan lebat dalam sepekan ke depan
Jumat, 29 November 2024 8:40
Masyarakat NTB diminta waspadai cuaca buruk akibat sirkulasi siklonik
Kamis, 28 November 2024 14:16
Ratusan korban cuaca ekstrem di Lombok Tengah dapat bantuan
Kamis, 28 November 2024 13:57
Kemensos salurkan santunan konflik sosial di Flores Timur
Rabu, 27 November 2024 4:56
Kemensos salurkan bantuan banjir di Deli Serdang
Senin, 25 November 2024 3:46
BPBD tekankan pentingnya antisipasi dan mitigasi bencana di NTB
Jumat, 22 November 2024 12:50