PENGOPERASIAN BANDARA SEKONGKANG DITUNDA HINGGA DESEMBER

id

     Sumbawa Barat, NTB, 2/9 (ANTARA) - Pengoperasian Bandara Sekongkang, di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) guna menunjang pengembangan pariwisata dan investasi, yang dijadwalkan September ini, ditunda hingga Desember 2012.

     "Penundaan itu karena masih harus memangkas bukit yang dapat menghalangi pendaratan atau penerbangan," kata Bupati Sumbawa Barat KH Zulkifli Muhadli, di Taliwang, ibukota Kabupaten Sumbawa Barat, Minggu.

     Ia mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan manajemen PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) untuk melaksanakan pemangkasan bukit di dekat Bandara Sekongkang itu.

     Perusahaan tambang emas dan tembaga yang beroperasi di Batu Hijau, Sumbawa Barat itu, menyanggupi pemangkasan bukit tersebut hanya dalam waktu sebulan.

     Jika bukit itu dibiarkan, maka "take off" dan "landing" hanya bisa dari satu arah, sementara arah angin berubah-ubah, sehingga harus dipangkas.  

     "Kalau September ini sudah kerja, maka Oktober atau November sudah rampung dan Desember sudah bisa mengoperasikan bandara itu," ujarnya.

     Muhadli mengakui, pihaknya sudah mempersiapkan berbagai hal terkait pengoperasian bandara tersebut, termasuk pengalokasian APBD untuk operasioanal.

     Bandara Sekongkang itu sebelumnya dikelola oleh pengusaha pariwisata, yang kemudian dibeli Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, guna mempermudah kunjungan wisatawan ke daerah itu.

     Pemkab Sumbawa Barat kemudian menjalin kerja sama dengan Tropical Beach Resort Sekongkang guna mengoperasikan bandar udara itu, yang diawali dengan peningkatan kualitas bandara.

     Pengelola Tropical Beach Resort telah lama mengantongi ijin operasional di sekitar lokasi Bandara Sekongkang itu, sehingga memperbaharuinya, dan berkomitmen mendukung peningkatan kualitas bandara, termasuk memperpanjang landasan pacu yang saat ini sepanjang 800 meter menjadi 1.200 meter.  

     Peningkatan kapasitas Bandara Sekongkang itu membutuhkan dukungan anggaran sedikitnya Rp25 miliar, dan sebagian dialokasikan dari APBD Kabupaten Sumbawa Barat.

     Kini, sebagian proyek peningkatan infrastruktur bandara itu sudah rampung dan diasumsikan layak dioperasikan sebagai bandara umum, tetapi baru sebatas pesawat sejenis Twin Otter, belum bisa untuk ATR apalagi Boeing.

     Infrastruktur bandara yang sudah terbangun yakni menara pengawas, apron (parkir pesawat), gedung administrator bandara serta landasan pacu sepanjang 800 meter.

     Sambil menunggu jadwal operasional itu, Pemkab Sumbawa menyiapkan pejabat yang akan memimpin pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Sekongkang itu. Bupati menempatkan Edy Sofian Gole sebagai kepala UPTD itu, yang pelantikannya dilakukan 4 Mei 2012.

     Edy yang sebelumnya menjabat Kepala Sub Bagian (Kasubag) Publikasi dan Dokumentasi pada Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokoler Setda Sumbawa Barat itu, merupakan tokoh Muhamadiyah Sumbawa sekaligus pemerhati lingkungan Sumbawa Barat.

     Bahkan, bimbingan teknis (bimtek) untuk para pengelola bandara sudah dilakukan agar siap pakai saat bandara itu dioperasikan Agustus 2012. (*)