ALMARHUM SUBAGYO PARTODIHARJO DAN PENGENDALIAN KEPENDUDUKAN Oleh Wuryanti Puspitasari

id

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Fransiskus Xaverius Subagyo Partodiharjo baru saja tutup usia.  Kepergian Partodiharjo ini sangat mendadak dan mengagetkan banyak pihak. Subagyo meninggal dunia pada Jumat (26/10) sekitar pukul 10.50 WIB di RS Omni, Cempaka Putih Jakarta.     Padahal satu hari sebelumnya, yakni Kamis (25/10) pagi, Subagyo masih menjadi salah satu pembicara pada seminar eksekutif tentang Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera di Hotel Horison Bekasi.      Legislator dari Kaukus Kesehatan DPR ini memberi materi pada acara yang diadakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).      Subagyo dengan penuh semangat dan memberikan materi dengan cara yang jenaka mengenai edukasi seks pada kehidupan rumah tangga untuk mencapai keluarga yang sejahtera.      Karena sarat dengan pembicaraan seputar seks dan ditambah gaya bicara yang jenaka, spontan sesi pemberian materi oleh Subagyo mengundang tawa seluruh hadirin yang hadir pada acara tersebut.     Dengan sangat rinci, dia memberikan materi bagaimana seharusnya kehidupan suami isteri yang baik.     Dia juga memaparkan mengenai fenomena sosial keluarga Indonesia, yang hanya 1,02 persen saja mampu mencapai kawin emas.     Dia juga memaparkan mengenai tingginya angka perceraian di Indonesia karena berbagai hal sehingga menurut dia diperlukan hubungan yang harmonis antara suami dan isteri.     Karena itu, kepergian Subagyo yang tiba-tiba mengagetkan hampir seluruh kolega dan sahabat yang juga hadir dalam kegiatan seminar tersebut.     Deputi bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Sudibyo Alimoeso yang juga ikut memberikan materi pada seminar eksekutif tersebut mengaku sangat kaget mendengar kepergian Subagyo yang tiba-tiba.     "Saya sangat kaget, satu hari sebelum beliau meninggal dunia kami masih duduk satu meja dan memberikan materi, kami juga masih bercanda bersama," kata Sudibyo.     Sudibyo menambahkan, pada pertemuan terakhir tersebut Subagyo terlihat sangat bugar dan sehat, tidak ada sekalipun tanda bahwa dirinya sakit.      "Beliau terlihat sangat bugar dan sehat, sehingga kabar mengenai meninggalnya beliau menimbulkan pertanyaan apa sakit yang beliau derita karena pada pertemuan terakhir terlihat sangat sehat," katanya.          Sosok Luar Biasa     Sudibyo menambahkan bahwa semasa hidupnya, sosok Subagyo sangat luar biasa dan berdedikasi tinggi pada negara khususnya pada bidang pengendalian kependudukan.      "BKKBN tentu sangat kehilangan sosok beliau yang sangat konsisten dalam memberikan komitmennya untuk suksesnya upaya pengendalian penduduk di Indonesia," katanya.      Semasa hidupnya Subagyo menilai bahwa salah satu kunci penting dalam menggalakkan program kependudukan adalah melalui sosialisasi yang intensif dan budaya tradisional.      Karena itu, semasa hidupnya Subagyo kerap melatih dalang agar dapat menyampaikan kepada para penggemar wayang menggunakan bahasa Indonesia tentang cerita pendek berisi pesan pembangunan dan KB.      Subagyo, juga dikenal piawai dalam menulis buku khususnya yang menyangkut masalah kesehatan reproduksi remaja.      Buku itu dinilai menyiratkan tanggung jawab yang penuh dan kuat agar para remaja bisa terhindar dari seks bebas, narkoba serta HIV dan AIDS.      Subagyo semasa hidupnya pernah menulis tentang "Mengenal Cewek dan Cowok" yang dinilai sangat inspiratif.      Selain itu, Subagyo semasa hidupnya juga pernah menelurkan berbagai ide berlian salah satunya tentang pembentukan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera.     Ide tersebut kemudian dikembangkan oleh BKKBN di 33 provinsi di Indonesia.     Semasa hidupnya, Subagyo juga dikenal sebagai sebagai pemberi masukan yang konkrit dan asngat kontruktif mengenai pengendalian kependudukan khususnya mengenai bagaimana mencapai keluarga sejahtera melalui program kependudukan dan keluarga berencana.      Kepada BKKBN, Subagyo selalu menekankan pentingnya menggerakkan komunikasi, informasi dan edukasi.     Sementara itu, di mata kolega, pers, dan kalangan lain, Partodiharjo sangat khas penampilannya. Dia selalu mengenakan setelan putih-putih, mengingat dia seorang dokter medisa lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 22 Oktober 1946.     Ia terpilih menjadi anggota DPR periode 2009-2014 dari daerah pemilihan Jawa Timur IV, yang meliputi Jember dan Lumajang.     Dia juga dikenal sebagai pejuang anti rokok dan selalu berolahraga dengan teratur. (W004)