Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Prof Nizam mengatakan program Matching Fund Kedaireka sebagai program kolaborasi terbaik.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada para insan perguruan tinggi dan industri atas antusiasme yang begitu besar terhadap program Matching Fund Kedaireka di dua tahun sebelumnya,” ujar Nizam dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Di tahun yang ketiga ini, dia semakin merasa yakin bahwa Matching Fund Kedaireka adalah program yang terbaik untuk mewujudkan kolaborasi inovasi antara perguruan tinggi dan industri.
Dia menambahkan dengan inovasi yang dilakukan perguruan tinggi dan industri, maka akan semakin banyak yang dapat dihilirisasi. Begitu juga dengan masalah yang dialami industri segera menghulu ke agenda riset di perguruan tinggi. “Semoga sinergi inovasi pentahelix (semangat Kampus Merdeka) betul-betul berdampak pada pembangunan ekonomi dan kedaulatan bangsa,” terang Nizam lagi.
Sebelumnya, dalam rangka membangun ekosistem inovasi di dalam negeri yang berbasis kolaborasi pentahelix, khususnya Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dengan sektor pendidikan tinggi, Kemendikbudristek melalui Kedaireka bekerja sama dengan KADIN Indonesia dan BPP HIPMI menyelenggarakan sosialisasi Matching Fund (MF) 2023.
Baca juga: GPIB Immanuel imbau jemaat jaga gereja sebagai cagar budaya
Baca juga: Indonesia punya problem kesenjangan hasil belajar
Program Matching Fund Kedaireka adalah program pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi yang melibatkan insan perguruan tinggi dan DUDI bersama-sama terlibat dalam menjawab tantangan di dalam dunia industri serta membentuk ekosistem Merdeka Belajar - Kampus Merdeka.
Program itu memiliki misi untuk mengakselerasi kolaborasi strategis dalam menjawab tantangan dan kebutuhan di ranah industri dalam mendapatkan solusi berbasis riset.*