Gubernur NTB pantau layanan keimigrasian di Bandara LombokI

id Gubernur NTB pantau layanan keimigrasian di BIL

Gubernur NTB pantau layanan keimigrasian di Bandara LombokI

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH M Zainul Majdi, melakukan pemantauan layanan keimigrasian di Bandara Internasional Lombok (BIL), sehubungan dengan semakin bertambahnya penerbangan asing ke Pulau Lombok. (Bandara Internasional Lombok)

"Pak Gubernur hendak melihat langsung layanan keimigrasian di BIL, karena penerbangan langsung dari sejumlah negara ke Lombok semakin bertambah," kata Kabag Humas dan Protokol Setda NTB Tri Budiprayitno.
Mataram (Antara Mataram) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH M Zainul Majdi, melakukan pemantauan layanan keimigrasian di Bandara Internasional Lombok (BIL), sehubungan dengan semakin bertambahnya penerbangan asing ke Pulau Lombok.

"Pak Gubernur hendak melihat langsung layanan keimigrasian di BIL, karena penerbangan langsung dari sejumlah negara ke Lombok semakin bertambah," kata Kabag Humas dan Protokol Setda NTB Tri Budiprayitno, ketika dihubungi dari Mataram, Selasa.

Tri ikut mendampingi Gubernur NTB saat memantau layanan keimigrasian di BIL, bersama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi NTB, Kepala Imigrasi Mataram, dan Kepala Bea dan Cukai Mataram.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi NTB Agung Hartono, juga ikut memantau.

Tri mengatakan, gubernur menginginkan layanan keimigrasian tetap lancar agar semakin memotivasi kunjungan wisatawan ke NTB.

"Kalau layanan keimgrasiannya lancar tentu tak ada keluhan, dan itu berdampak positif terhadap kemajuan di sektor pariwisata, mengingat semakin banyak penerbangan asing yang ke Lombok," ujarnya.

Saat ini, Pemerintah Provinsi NTB makin fokus memperjuangkan rute penerbangan Chatay Pacifik dari Hong Kong ke Lombok, setelah dua maskapai penerbangan asing merealisasikan rute penerbangan langsung ke Bandara Internasional Lombok (BIL), dalam tiga bulan terakhir ini.

Mulai 22 November 2013, maskapai penerbangan Singapura Tiger Airways melayani rute penerbangan dari Bandara Internasional Changi Singapura ke BIL, dengan waktu penerbangan 2,5 jam.

Tiger Airways akan terbang rutin dari Singapura ke Lombok pulang-pergi (PP), tiga kali seminggu yaitu setiap Senin, Jumat dan Minggu, menggunakan pesawat jenis Airbus A320.

Tiger memperkuat rute penerbangan internasional Singapura-Lombok yang sudah lebih dulu dilayani maskapai penerbangan Silk Air, lima kali seminggu setiap Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu.

Pada 24 September 2013, Jetstar Airways mulai melayani rute penerbangan langsung dari Perth Australia, ke Lombok, NTB, dengan waktu penerbangan tiga jam 40 menit.

Kini, penerbangan Perth-Lombok itu dijadwalkan empat kali seminggu setiap Selasa, Kamis, Jumat dan Minggu.

Kepala Komersial dan Operasional Jetstar Nigel Fanning berjanji akan menambah frekuensi penerbangan langsung dari Perth-Lombok, jika peningkatan jumlah penumpang cukup signifikan, dari empat kali menjadi tujuh kali seminggu atau setiap hari.

Manajemen Jetstar menargetkan jumlah penumpang rute Perth-Lombok sebanyak 100 ribu pertahun, sehingga terbuka peluang untuk meningkatkan frekuensi penerbangan dari empat kali menjadi tujuh kali seminggu atau setiap hari.

Penerbangan asing lainnya yang sudah terealisasi terlebih dahulu yakni AirAsia yang melayani rute Kuala Lumpur-LOmbok, yang dimulai sejak 12 Oktober 2012, dengan lama penerbangan tiga jam 10 menit.

Semula AirAsia terbang tiga kali seminggu yakni setiap Rabu, Jumat dan Minggu, namun pada Maret 2013, manajemen AirAsia menambah frekuensi penerbangan Kuala Lumpur-Lombok dari tiga kali menjadi empat kali seminggu, atau tambah hari Kamis.

Dengan demikian, kini sudah ada empat maskapai penerbangan asing yang melayani rute penerbangan ke Lombok, dan diyakini Chatay Pacifik akan menjadi maskapai yang kelima untuk rute penerbangan ke Lombok.

"Saat ini manajemen Chatay Pacifik tengah mengurus berbagai perizinan untuk dapat menggunakan rute penerbangan langsung Hong kong-Lombok," ujar Tri, juru bicara Pemprov NTB. (*)