Pemprov NTB beri bantuan untuk keluarga TKI tewas ditembak di Malaysia

id Pemprov NTB beri bantuan untuk keluarga TKI tewas ditembak di Malaysia

Pemprov NTB beri bantuan untuk keluarga TKI tewas  ditembak di Malaysia

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) segera memberi bantuan kemanusiaan kepada keluarga dari tiga orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Lombok, yang tewas ditembak di Malaysia, pada pertengahan Januari 2014. (Ilustrasi TKI tewas)

"Pak Gubernur meminta saya menyiapkan bantuan kemanusiaan, masing-masing sebesar Rp10 juta kepada keluarga dari tiga TKI yang tewas ditembak di Malaysia itu," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB H Wildan.
Mataram (Antara Mataram) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) segera memberi bantuan kemanusiaan kepada keluarga dari tiga orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Lombok, yang tewas ditembak di Malaysia, pada pertengahan Januari 2014.

"Pak Gubernur meminta saya menyiapkan bantuan kemanusiaan, masing-masing sebesar Rp10 juta kepada keluarga dari tiga TKI yang tewas ditembak di Malaysia itu," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB H Wildan, di Mataram, Selasa.

Ketiga TKI yang tewas ditembak di Malaysia itu berasal dari Kabupaten Lombok Tengah, masing-masing Wahab, asal Dusun Lendang Tengah, Desa Bebuak, Kecamatan Kopang, dan Sudarsono, asal Dusun Teduh, Desa Tuduk, Kecamatan Praya Barat Daya, serta Gusti Randa, asal Dusun Teduh, Desa Tuduk, Kecamatan Praya Barat Daya.

Jenazah ketiga TKI itu dikirim dari Malaysia menggunakan pesawat Garuda Indonesia melalui Bandara Internasional Lombok (BIL) pada Jumat (17/1) malam, kemudian dikebumikan di halaman masing-masing pada Sabtu (18/1).

Wildan mengatakan, bantuan kemanusiaan itu akan segera disalurkan kepada ahli waris dari ketiga TKI tersebut.

"Ini saya segera berkoordinasi dengan Biro Keuangan untuk menyalurkan dana bantuan kemanusiaan itu. Intinya, secepetnya kami salurkan," ujarnya.

Selain itu, Pemprov NTB juga mendukung permintaan keluarga dari ketiga TKI itu, untuk mengusut pelaku penembakan sekaligus mencari tahu motif penembakan tersebut.

Sebelumnya, keluarga dari almarhum Wahab mengharapkan pemerintah turun tangan mengusut kematian ketiga TKI tersebut.

"Saya berharap pemerintah ada sikap untuk mengusut sampai jelas, jangan sampai seperti ini main tembak sembarangan," ujar Abdul Razak, keluarga dari Wahab.

Menurut dia, keluarga korban tidak mungkin bergerak sendiri, sehingga Pemerintah Indonesia melalui kedutaan besar di Malaysia harus turun tangan mengusut kasus tersebut.

"Jangan sampai hal seperti ini kembali terulang pada TKI lain yang bekerja di Malaysia. Kami minta pemerintah dapat membuktikan, apakah pantas tindakan penembakan itu, apakah sudah benar prosedurnya," ujar Razak dengan nada tinggi.

Pihak keluarga mengaku tidak percaya dengan cerita yang berkembang, bahwa almarhum Wahab saat kejadian terlibat baku tembak hingga akhirnya meninggal dunia.

Di mata keluarga dan tetangga, kata Abdul Razak, almarhum Wahab, dikenal sebagai seorang yang baik dan soleh, serta kerap menjadi muazin di masjid di kampungnya.

Wahab merupakan anak keempat dari lima bersaudara, yang kini meninggalkan seorang anak laki-laki yakni Muhammad Raziqullah (4) dan seorang istri yang saat ini tengah hamil tua. (*)