Platform pemesanan hotel tawarkan fitur baru wisatawan di Bali

id pemesanan hotel, daring, wisatawan mancanegara, BLAH Search Hotel, pelaku pariwisata,pesan hotel

Platform pemesanan hotel tawarkan fitur baru wisatawan di Bali

Pendiri BLAH Search Hotel Niels Vorphal saat menjelaskan fitur pemesanan hotel secara daring ke wisatawan hotel, di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (17/2/2023). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari.

Badung (ANTARA) - Sebuah platform pemesanan hotel yang bekerja secara daring bernama BLAH Search Hotel mengenalkan diri di Bali sebagai portal yang menawarkan fitur baru untuk wisatawan, seperti waktu masuk hotel lebih awal, paket makan malam, hingga paket berwisata.

Niels Vorphal, pendiri platform tersebut saat tiba di Bali, Jumat, mengatakan bahwa tujuan dari hadirnya fitur lebih di pemesanan hotel secara daring itu, karena selama ini wisatawan kesulitan dalam memilih hotel yang lengkap sesuai kebutuhan menginapnya.

"Keinginan wisatawan itu bisa berupa early check in, late check out, ruang terkoneksi, makan malam, hingga paket wisata ke Bali Zoo misalnya. Di sini mereka bisa dapat apa yang penting untuk dirinya," kata dia pula.

Niels menyadari bahwa selama ini wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke Bali dengan memesan hotel secara daring hanya berpacu pada harga, namun kebutuhannya belum terpenuhi. Industri perhotelan di Pulau Dewata juga seharusnya mendapat keuntungan lebih, kata dia lagi, apabila lebih banyak fitur yang ada dalam platform pemesanan hotel.

"Para wisatawan langsung diberikan pilihan sejumlah hotel yang ditampilkan dengan kelebihan masing-masing yang ditawarkan hotel, sehingga bisa langsung memilih fasilitas tambahan apa saja yang mereka inginkan tanpa biaya lebih," ujar Niels.

Menanggapi munculnya platform baru di dunia pemesanan hotel secara daring di Bali, General Manager Golden Tulip Jineng Resort Bali Gindo Sianturi merespons positif hal itu. "Semakan banyak alat yang menggunakan banyak algoritma untuk membantu proses pemesanan ke industri perhotelan dan restoran seperti yang dibawa Niels, maka bisa membantu meningkatkan keuntungan untuk hotel yang berpartisipasi," kata dia lagi.

Gindo mengakui bahwa selama ini tak sedikit wisatawan yang datang dan menginap di Bali menggunakan pemesanan secara daring, bahkan di hotelnya 48-50 persen melakukan pemesanan secara daring. "Biasanya yang menggunakan pemesanan hotel daring 30 persen wisatawan mancanegara dan 70 persen wisatawan domestik. Okupansi kita 85 persen sejak Mei 2022 dan pemesanan umumnya meningkat baik daring maupun pesanan langsung," ujar pelaku pariwisata tersebut.

Baca juga: Puluhan biro perjalanan dari Bali membahas bisnis pariwisata di Lombok
Baca juga: ANTARA-The Nusa Dua sepakat dorong pemulihan pariwisata Bali


Gindo juga menyebut bahwa selama ini wisatawan yang memesan secara daring kerap bertanya soal tambahan pesanan yang tak tercantum dalam aplikasi, sehingga fitur dalam BLAH Search hotel diharapkan dapat memenuhi ini ke depan.

"Fitur yang tidak ada di aplikasi bisa dipesan secara langsung, di daring selama ini terbatas, tapi sebenarnya itu menguntungkan. Sebagai wisatawan mereka punya pilihan lebih banyak, dan sebagai pelaku pariwisata hotel bisa membuat promosi paket di sana," katanya lagi.

Saat ini, platform yang berasal dari Selandia Baru tersebut sedang menjajaki hotel-hotel Bali di kawasan Gianyar dan Badung, dengan target seluas-luasnya tanpa kriteria hotel tertentu dengan tujuan untuk menghubungkan hotel dan wisatawan secara langsung.