DPRD NTB dorong tiket murah untuk pelajar nonton WSBK ditambah

id NTB,World Superbike ,WSBK Makdalika,Sirkuit Mandalika

DPRD NTB dorong tiket murah untuk pelajar nonton WSBK ditambah

Ketua Komisi II Bidang Perekonomian DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Satriawandi. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Ketua Komisi II Bidang Perekonomian DPRD Nusa Tenggara Barat, Lalu Satriawandi mendorong  Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dan MGPA bisa menambah kuota tiket murah khusus pelajar sehingga bisa menonton perhelatan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika pada 3-5 Maret 2023 mendatang.

"Pemerintah sudah memutuskan target jumlah penonton 100 ribu orang. Dari jumlah itu 25 ribu di antaranya untuk kuota pelajar. Tapi kita berharap kuota itu kalau bisa ditambah," kata Satriawandi di Mataram, Jumat.

Ia mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi target 100 ribu jumlah penonton WSBK yang telah dipatok pemerintah. Hanya saja, target alokasi 25 ribu penonton dari kalangan pelajar ini seharusnya di luar target 100 ribu orang tersebut. 

"Mestinya di luar itu dong. Karena suksesnya itu 125 ribu penonton. Itu baru "the best," ujarnya.

Selain itu, lanjut Satriawandi, untuk merealisasikan target penonton WSBK Mandalika, Pemprov terutama Dinas Pariwisata NTB didorong harus memiliki banyak strategi. 

Termasuk dengan mengundang berbagai pihak baik dari provinsi, kabupaten/kota dan kementerian/lembaga. Karena dengan koordinasi akan memberikan dampak baik bagi NTB. Dimana sekaligus bisa mempromosikan berbagai potensi NTB. 

"Kalau perlu, undang juga para investor dalam rapat bersama itu. Terutama investor-investor yang berkeinginan berinvestasi di NTB. Karena ini akan berdampak baik bagi daerah kita," saran-nya. 

Dia meyakini dengan duduk bersama berbagai pihak terkait tentunya akan memberikan "multiplier effect" terhadap semua sektor. Apalagi, WSBK dinilainya adalah kegiatan internasional. 

Maka momentum ini diharapkannya bisa dimanfaatkan oleh Pemprov NTB, sehingga nantinya diharapkan pula bisa memberikan dampak peningkatan pada perekonomian di wilayah itu.

Pemerintah Provinsi NTB mengalokasikan 20 ribu sampai 25 ribu tiket murah dengan harga Rp20 ribu kepada siswa SMP dan SMA/SMK/MA untuk menonton perhelatan WSBK di Sirkuit Mandalika.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaluddin Maladi mengatakan alokasi 20 ribu sampai dengan 25 ribu tiket untuk pelajar ini dari jumlah penonton WSBK yang ditargetkan mencapai 100 ribu orang.

"Pemerintah pusat menargetkan jumlah penonton 75 ribu orang. Gubernur menargetkan 100 ribu orang. Dari jumlah itu 25 ribu untuk siswa SMP, SMA dan SMK yang ada di NTB dengan harga murah," ujarnya.

Ia menjelaskan untuk alokasi tiket kepada pelajar ini sudah disepakati bersama antara pemerintah dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) serta Xplorin saat peluncuran WSBK Mandalika di Jakarta beberapa waktu lalu. 

Di rencanakan untuk harga yang diperuntukkan kepada para pelajar sangat terjangkau dan di bawah harga normal, yakni Rp20 ribu.

"Harganya Rp20 ribu. Itu untuk biaya mengganti pembuatan gelang. Jadi tiket ini khusus anak sekolah bukan umum," terang Jamaluddin.

Mantan Kadis Perkim NTB itu, mengaku alasan dibalik pemberian harga murah kepada pelajar NTB ini agar mereka bisa merasakan aura WSBK dan melihat Sirkuit Mandalika.

"Kalau dia tidak pernah masuk maka tidak pernah akan melihat ke dalam, sehingga ketika mereka dewasa atau sekolah keluar daerah dia bisa cerita tentang Mandalika," katanya.

Menurut dia, nanti Pemprov melalui Dinas Pendidikan provinsi dan kabupaten/kota akan melakukan pendataan terhadap siswa.

"Berapa siswa nanti semua kita akan data dulu. Kalau sudah ada langsung kita berikan. Kalau SMK jurusan pariwisata dan tata boga ini mereka bisa jualan," ujar Jamaluddin.

Jamaludin berharap dengan pemberian alokasi tiket buat pelajar dan harga yang ditawarkan cukup murah, maka jumlah penonton WSBK Mandalika bisa tercapai. Sekaligus hal ini bisa menjadi wahana edukasi bagi para pelajar di NTB.

"Jangan sampai mereka tinggal di NTB tapi tidak tahu tentang sirkuit. Karena itu tadi mereka tidak pernah masuk ke dalam sirkuit. Jadi mereka menjadi tahu," katanya.