Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan menggandeng Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Mataram untuk mengelola destinasi wisata "Giong Siu" agar potensi objek wisata tersebut terkelola secara maksimal.
"Untuk bisa memberikan pengabdian kepada masyarakat, Poltekpar akan melakukan pendampingan selama 12 bulan, dalam pengelolaan desa wisata yang memberikan wujud maksimal untuk sebuah desa wisata," kata Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Leni Oktavia di Mataram, Jumat.
Pernyataan itu diungkapkan setelah tim Poltekpar melakukan kunjungan dan observasi terhadap desa wisata di Mataram yakni Loang Baloq dan Giong Siu. Dari dua desa wisata itu, tim Poltekpar memilih untuk melakukan pendampingan di objek wisata Giong Siu.
Leni menilai, pilihan tim Poltekpar itu dinilai pas karena Giong Siu termasuk objek wisata rintisan, sehingga banyak sekali hal-hal yang perlu didukung terutama dalam hal pembinaan sumber daya manusia.
"Apalagi Giong Siu tahun ini juga ikut serta lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, sehingga perlu dukungan dari pihak luar. Ketika ada program seperti ini, tentu tidak kita sia-siakan," katanya.
Menurutnya, pendampingan yang akan dilakukan oleh Poltekpar berupa pembinaan dan peningkatan SDM terhadap pengelola destinasi wisata Giong Siu yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (pokdarwis) termasuk warga yang ada di sekitarnya.
Harapannya, dengan ilmu yang didapat destinasi wisata Giong Siu bisa terkelola dan dimanfaatkan secara maksimal sehingga memberikan dampak peningkatan kesejahteraan khususnya bagi warga sekitar.
"Jadi bentuk pendampingan berupa pembinaan dan peningkatan SDM, bukan dalam bentuk bantuan stimulan. Untuk mulai pendampingan, akan dilakukan MoU segera," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi sebelumnya mengatakan, dalam APBD 2023 telah disiapkan anggaran Rp200 juta untuk penataan sejumlah fasilitas pendukung di objek wisata "Giong Siu".
Beberapa kegiatan penataan yang akan dilaksanakan dengan anggaran itu antara lain, pembangunan fasilitas toilet, pedestrian, lapak pedagang kaki lima.
"Kegiatan penataan di objek wisata Giong Siu, kita jadwalkan mulai triwulan dua tahun ini atau sekitar bulan Mei 2023," katanya.
Menurutnya, untuk pembangunan toilet di areal "Giong Siu" dianggarkan sekitar Rp25 juta, sedangkan penataan pedestrian sekitar Rp50 juta. Sementara sisanya, akan digunakan untuk penataan fasilitas lainnya serta pembangunan lapak pedagang kaki lima (PKL) dengan konsep tradisional.
Lapak PKL dengan konsep tradisional yang dimaksudkan akan , lapak yang akan dibangun merupakan lapak semi permanen yang dibuat dari kayu, dan menggunakan atap alang-alang.
Selain itu, makanan yang akan dijual di kawasan itu merupakan makanan tradisional, dan akan menggunakan peralatan tradisional juga.
"Konsep lapak dan pedagang tradisional ini mirip dengan agro wisata Kebon Ayu Kabupaten Lombok Barat. Dengan demikian wisata 'Giong Siu' akan memiliki ciri khas tersendiri," katanya.