Balai Bahasa revitalisasi enam bahasa Sumsel

id sumsel,palembang,revitalisasi,bahasa daerah,balai bahasa

Balai Bahasa revitalisasi enam bahasa Sumsel

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan Karyono di Palembang, Senin (13/3/2023). (ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri)

Palembang (ANTARA) - Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) merevitalisasi enam bahasa asli daerah ini, yakni Bahasa Komering, Melayu Palembang, Lematang, Pedamaran, Kayu Agung, dan Ogan. “Ada enam bahasa asli daerah ini yang direvitalisasi berdasarkan hasil pemetaan yang telah dilakukan oleh Badan Bahasa Sumsel," kata Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumsel Karyono di Palembang, Senin.

Dalam upaya merevitalisasi bahasa daerah Sumsel, kata dia, Balai Bahasa Sumsel akan mengadakan berbagai macam kegiatan seperti Traning of Trainer (ToT), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) bahasa daerah di enam kabupaten terkait, dan festival tingkat kotamadya. "Sasaran dari revitalisasi bahasa daerah adalah siswa tingkat SD hingga SMP, sehingga bahasa daerah asli Sumsel ke depan tidak punah ditelan oleh zaman," katanya.

Pada kegiatan ToT itu, kata dia, para peserta akan dibimbing oleh para guru/maestro yang memahami bahasa daerah. Misalnya bahasa daerah Komering, maka para peserta itu akan dibimbing oleh guru atau maestro yang ahli bahasa Komering.

"Kegiatan ini dilakukan pada awal tahun sampai dengan bulan Desember 2023. Kegiatan ini telah dilakukan linimasa pada awal koordinasi DKT atau pelatihan pembelajaran di sekolah," katanya.
Ia juga berharap adanya dukungan dari pemerintah daerah untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2014 tentang pengembangan, pembinaan, dan perlindungan bahasa dan sastra serta peningkatan fungsi Bahasa Indonesia.

Baca juga: Balai Bahasa: Eksistensi Bahasa Indonesia di tempat publik terancam bahasa asing
Baca juga: Balai Bahasa: masyarakat harus menguasai Bahasa Indonesia


Sementara itu, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kota Palembang Zulkarnain mengatakan Pemkot Palembang sangat mendukung kegiatan ini dan melanjutkan rapat Focus Group Discussion (FGD) terkait hal tersebut. “Pada FGD tersebut akan membahas teknik dan bagaimana menyelaraskan bahasa Palembang yang akan dilakukan untuk revitalisasi ini pada bulan Mei mendatang,” ucapnya.