Bandung (ANTARA) -
Selama ini, menurutnya evaluasi proses bisnis hanya didasarkan atas kesesuaian proses dengan standar atau peraturan yang ditetapkan. Padahal, kata dia, pengetahuan berorganisasi perlu berorientasi dengan data tentang proses yang dijalankan. Dengan berorientasi data, menurutnya organisasi atau perusahaan diharapkan dapat menghasilkan kesimpulan yang gesit dan mampu merespons berbagai kondisi yang ada.
Untuk itu, Hamzah menilai organisasi perusahaan memerlukan data yang bisa diakses secara berkala. Melalui kemudahan infrastruktur digital saat ini, dia menilai sebuah perusahaan tidak akan susah untuk mengakses data demi memuat sebuah tindakan ke depan.
Baca juga: Freeport hentikan sementara penambangan dan pengolahan
Baca juga: Polisi amankan 2 kg emas dari aksi penambangan liar
Saat ini sudah terdapat beragam aplikasi digital yang menawarkan metode process mining. Nantinya aplikasi itu bakal berperan mengolah data berdasarkan beragam pertanyaan seputar manajemen organisasi, seperti process discovery, conformance checking, performance analysis, variance analysis, process prediction, dan process improvement.
Dia menilai process mining dapat diterapkan di berbagai sektor bisnis mulai dari logistik, perbankan, kesehatan, hingga di sektor akuntansi dan asuransi. "Manusia sarat dengan pengalaman, ketika pengalaman tersimpan dalam ilmu mereka, mereka hanya tahu apa yang biasa dilakukan. Itulah yang akan disampaikan kepada analis proses untuk didokumentasikan," kata dia.