Dompu (ANTARA) - Seorang suami bernama Samsudin (29 thn), asal Dusun Nangasia, Desa Marada, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), membunuh istrinya Sri Wahyuni (28 tahun) yang baru 10 hari melahirkan anaknya.
Korban ditemukan tak bernyawa, dengan luka parah di sekujur tubuhnya dan bersimbah darah di dalam rumahnya. Tragisnya, jasad korban tergeletak di lantai rumah, di samping bayi berusia 10 hari yang baru saja dilahirkannya.
Informasi yang dihimpun ANTARA, Minggu, baru diketahui kejadian itu setelah anak korban berumur 8 tahun, mendatangi rumah neneknya pada pagi hari sekitar pukul 07.00 Wita dan memberitahukan bahwa ibunya tergeletak di lantai.
Mendengar itu, sang nenek mendatangi korban di rumahnya, dan menemukan Sri sudah tidak bernyawa.
"Setiba di rumah, dia mendapati anaknya bersimbah darah dan dalam keadaan meninggal dunia," ungkap Kasat Reskrim Polres Dompu AKP Ramli melalui Kasi Humas.
Baca juga: Suami bunuh istri di Lombok Timur divonis seumur hidup
Dikatakannya, terdapat luka bacok di bagian pergelangan tangan kiri dan kanan, leher bagian belakang, punggung bagian belakang, dan luka sobek di bagian kepala.
"Sementara, pelaku langsung kabur usai menghabisi korban secara brutal," ujarnya.
Ramli menjelaskan, sebelum menghabisi korban, pelaku sempat menghubungi iparnya Junaidin, yang merupakan kakak kandung korban.
"Dalam percakapan via telepon sekitar pukul 01.58 Wita, pelaku menyampaikan kepada kakak korban bahwa ada orang yang ingin membunuhnya," jelasnya.
"Junaidin pun menyarankan agar tidak meladeninya dan akan membantu setiap permasalahan," sambungnya.
Baca juga: Suami bunuh istrinya di Selong Lotim dijerat pasal berlapis
Selanjutnya, , sekitar pukul 02.20 Wita pelaku kembali menelpon Junadin dan menyampaikan sesuatu yang tidak jelas.
"Junaidin mencurigai bahwa ada sesuatu yang terjadi di rumah adik iparnya," tandasnya.
Kakak korban yang mendatangi lokasi kejadian langsung menghubungi polisi dan Babinsa setempat.
Selanjutnya, korban dibawa ke RSUD Dompu untuk dilakukan otopsi. Belum diketahui penyebab pelaku membunuh istrinya. Namun informasinya, keduanya sering cekcok terkait hutang piutang.
Baca juga: Motif guru ngaji bunuh istrinya di Lotim karena sakit hati sering diomeli
Baca juga: Polisi ungkap motif pembunuhan di sebuah indekos Kota Mataram