Motif guru ngaji bunuh istrinya di Lotim karena sakit hati sering diomeli

id pegawai honorer,suami bunuh istri,sakit hati,lotim,diomeli,dihina,guru ngaji

Motif guru ngaji bunuh istrinya di Lotim karena sakit hati sering diomeli

Ilustrasi kasus pembunuhan. (ANTARA/HO/23)

Lombok Timur (ANTARA) - Polres Lombok Timur (Lotim) mengungkap bahwa motif pembunuhan yang dilakukan An (27) salah seorang pegawai honor di Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Lombok Timur terhadap istrinya Lis (25) yang juga honor di kantor LLK Lotim karena sakit hati.

Kapolres Lotim AKBP Hariyanto melalui Kasat Reskrim AKP I Made Dharma Yuliaputra yang dikonfirmasi, Jumat, mengatakan motif pembunuhan mulai terkuak setelah pelaku ditangkap di tempat persembunyiannya yaitu di rumah ibu tirinya di wilayah Desa Semaya, Kecamatan Sikur, Lotim pada Kamis (20/6) malam.

"Pelaku ditangkap ditempat persembunyiannya di rumah ibu tirinya tanpa perlawanan " ucapnya.

Baca juga: Sadis!! Bapak tiga anak tega bunuh istrinya di Lombok Timur

Dengan tertangkapnya pelaku ini, lanjut Dharma, motif pelaku membunuh istrinya terungkap. Kepada penyidik pelaku tak menampik kalau dirinya yang melakukan pembunuhan terhadap istrinya tersebut. 

"Aksi pembunuhan dilakukan oleh pelaku terhadap istrinya dilakukan sendiri  karena rasa sakit hati," sebutnya.

Sakit hati pelaku disebabkan karena korban tidak mau membayarkan hutang ketika pelaku meminta tolong sama korban.

"Dalam kasus ini,  pelaku  dijerat dengan ancaman hukuman seumur hidup," kata Dharma.

Baca juga: Polisi tangkap guru ngaji pelaku pembunuh istri di Lombok Timur

Sementara itu, pelaku yang ditemui awak media di Polres Lotim mengaku aksi pembunuhan yang dilakukan terhadap istrinya disebabkan karena sakit hati sering diomeli dan dihina oleh korban, termasuk menghina orang tuanya (pelaku), dengan umpatan kata kata tak pantas.

"Korban sering menghina orang tua saya. Dengan ucapan kata-kata yang tak pantas, menyebut nama binatang," katanya.

Karena sumpah serapah terhadap dirinya dan orang tuanya itulah, pelaku  mengaku menjadi gelap mata dan menghabisi korban menggunakan parang yang dipinjam di ibu mertuanya di dalam kamar tidur.