Bahasa daerah merupakan sokoguru Bahasa Indonesia

id Bahasa daerah,Bahasa Indonesia,Soko guru Oleh Nirkomala

Bahasa daerah merupakan sokoguru Bahasa Indonesia

Siswa SDN 1 Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menggunakan baju adat Suku Sasak di Pulau Lombok yakni baju adat "lambung" untuk siswa perempuan dan baju adat "pegon" untuk laki-laki, sebagai bagian memperkenalkan budaya dan bahasa daerah. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Kantor Bahasa juga mengajarkan storytelling, serta bagaimana menggali potensi yang ada di wilayah masing-masing.

Program lain yang dilaksanakan Kantor Bahasa NTB, saat ini juga ada program edukasi bahasa dan sastra Indonesia di daerah (terdepan, terpencil dan tertinggal), sebagai salah satu upaya diseminasi bahasa Indonesia di daerah ini.

Program edukasi bahasa dan sastra Indonesia di daerah 3T dilaksanakan dengan memberikan bantuan buku berupa buku-buku cerita dengan sasaran ratusan sekolah dasar (SD) wilayah NTB.

Beberapa daerah yang mendapatkan bantuan buku, antara lain di Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebanyak 44 sekolah, kemudian di Lombok Tengah sebanyak 37 sekolah, dan satu sekolah di Kota Mataram yakni SDN 10 Ampenan.

Jumlah sekolah yang menjadi sasaran program edukasi bahasa Indonesia saat ini tercatat sekitar 300 sekolah lebih. Satu sekolah mendapatkan bantuan buku 1.578 eksemplar.

Program edukasi bahasa dan sastra Indonesia dengan bantuan buku ini dimulai tahun 2022, dengan melakukan pendampingan bersama Balai Guru Penggerak dan Balai Peningkatan Mutu Pendidikan sebagai fasilitator dan literasi.

Buku tersebut juga bisa menjadi bahan orang tua dalam membimbing anak-anak ketika di rumah agar mampu menjadi penutur bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Dengan demikian, diharapkan Trigatra Bangun Bahasa yakni utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing di daerah 3T bisa tercapai.