OJK NTB kekurangan SDM awasi Industri Keuangan

id OJK NTB

Saat ini OJK NTB hanya memiliki 12 orang pengawas perbankan yang diperbantukan oleh Bank Indonesia (BI), termasuk saya. Jumlah itu tentu belum ideal untuk mengawsai perbankan, belum lagi industri keuangan lain

Mataram, (Antara) - Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan Nusa Tenggara Barat hingga saat ini masih kekurangan sumber daya manusia untuk mengawasi industri keuangan di daerah itu.

Kepala Perwakilan Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Barat (NTB) Yusri, di Mataram, Senin, menyebutkan jumlah sumber daya manusia (SDM) saat ini belum ideal dibandingkan dengan jumlah lembaga perbankan dan industri keuangan lainnya yang harus diawasi.

"Saat ini OJK NTB hanya memiliki 12 orang pengawas perbankan yang diperbantukan oleh Bank Indonesia (BI), termasuk saya. Jumlah itu tentu belum ideal untuk mengawsai perbankan, belum lagi industri keuangan lain," katanya.

Dia menjelaskan, OJK mempunyai tugas melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan sektor perbankan, sektor pasar modal, dan sektor industri keuangan nonbank (IKNB).

Fungsi OJK adalah menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan sektor jasa keuangan.

Kemudian, lanjutnya, OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan, terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel, mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, serta ampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

"Jadi selain bank, lembaga kami juga mengawasi industri keuangan lainnya, seperti pasar modal, perusahaan pembiayaan dan pegadaian. Ke depan bahkan, lembaga keuangan mikro," kata Yusri.

Meskipun masih kekurangan SDM, kata dia, pihaknya tetap berupaya menjalankan tugas dan fungsi secara optimal, dengan cara menambah jam kerja pada waktu-waktu tertentu.

"Ketika tingkat pekerjaan yang dibebankan relatif besar, kami harus `all out`, tidak ada kata tidak tahu," ujarnya.

Yusri mengatakan, pihaknya sudah melakukan penambahan tenaga SDM, namun masih pada tataran karyawan tata usaha yang akan membantu kelancaran tugas pengawas yang masih terbatas.

"Kami merekrut sembilan calon pegawai tata usaha yang akan membantu tenaga pengawas. Sekarang masih dalam proses seleksi," katanya.