Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah mengatakan, tiga rumah hanyut terseret banjir yang terjadi di Kabupaten Parigi Moutong pada, Senin malam.
Selain Desa Catur Karya, banjir juga merendam pemukiman warga di Desa Balinggi, dan dilaporkan sekitar 50 kepala keluarga terdampak. "Hujan mulai redah, kondisi air masih menggenangi pemukiman warga," ujarnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Parigi Moutong Amiruddin mengemukakan, saat ini kondisi jalan Trans Sulawesi terputus karena air masih tergenang setinggi satu meter. Disarankan, bagi pengguna jalan tidak memaksa melintas di jalur, ini dilakukan untuk menjaga keselamatan masyarakat.
Baca juga: BNPB beri dana Rp500 juta penanganan banjir-longsor Jayawijaya
Baca juga: BMKG ingatkan potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia
"Dilaporkan tiga rumah hanyut dan sekitar sembilan kepala keluarga terdampak di Desa Catur Karya, Kecamatan Balinggi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng Andi Sembiring di Palu.
Menurut laporan tim reaksi cepat BPBD, banjir terjadi karena air sungai setempat meluap dipicu hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut sejak Pukul 16:00 WITA hingga malam hari. Ketinggian air dilaporkan mencapai satu meter di sejumlah wilayah kecamatan Balinggi, dan hingga kini belum ada warga mengungsi.
Baca juga: BNPB beri dana Rp500 juta penanganan banjir-longsor Jayawijaya
Baca juga: BMKG ingatkan potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia
"Pengendara roda dua dan empat sebaiknya menunda perjalanan sambil menunggu air surut. Dari laporan kami terima tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kami akan memperbaharui informasi terkait perkembangan banjir," katanya.