Mataram (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah membentuk Duta Generasi Berencana (Genre) sebagai salah satu penggerak untuk menurunkan angka balita kerdil atau stunting dari hulu.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Mataram H Moh Carnoto di Mataram, Selasa, mengatakan, Duta Genre ini bertugas memberikan konseling kepada teman sebaya dan masyarakat terkait penundaan pernikahan dini, penyalahgunaan napza dan seks pranikah. "Dengan demikian, mereka diharapkan bisa menyiapkan remaja putri yang sehat, siap nikah dan melahirkan anak-anak sehat serta berkualitas," katanya.
Menurutnya, Duta Genre yang sudah dibentuk tersebut beranggotakan 100 orang remaja putra dan putri. Mereka merupakan perwakilan dari 50 kelurahan se-Kota Mataram. "Satu kelurahan dipilih satu remaja putri dan satu remaja putra menjadi Duta Genre di kelurahan masing-masing," katanya.
Untuk mengoptimalkan peran Duta Genre ini, katanya, dalam waktu dekat sebanyak 100 remaja Duta Genre Kota Mataram akan dikukuhkan, sehingga mereka bisa lebih optimal dalam melaksanakan berbagai program yang disiapkan. "Setelah dikukuhkan, mereka akan kita bina dan edukasi seperti halnya kader keluarga berencana," katanya.
Edukasi yang diberikan, lanjutnya, antara lain terkait penundaan pernikahan dini, penyalahgunaan napza dan seks pranikah, serta lainnya yang dapat bermuara pada penurunan angka stunting. "Tugas kita mencegah stunting dari hulu. Jadi untuk melahirkan generasi sehat dan berkualitas maka penanganan kita mulai dari hulu yakni remaja," katanya.
Baca juga: KUA- PPAS 2024 Kabupaten Bima difokuskan penurunan stunting
Baca juga: Penurunan stunting di Lombok Tengah perlu dilakukan gotong royong
Karena itu, tambahnya, setelah pembentukan Duta Genre, DP2KB juga berencana akan membentuk Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) di sekolah tingkat SMP sederajat. "Selama ini PIK-R baru ada ditingkat SMA/sederajat, tapi kami ingin tahun ini terbentuk PIK-R di sekolah tingkat SMP, agar para remaja lebih leluasa untuk curhat kepada konselor," katanya.
Ia juga menyebutkan, data terakhir kasus balita kerdil di Kota Mataram tercatat sebanyak 15,6 persen atau 3.999 orang. "Melalui pembentukan Duta Genre serta program lainnya, tahun ini kita targetkan turun menjadi 14 persen sesuai target nasional," katanya.
Berita Terkait
DJPb ungkap peran besar APBN bagi penurunan tengkes di NTB
Kamis, 26 September 2024 19:44
Atasi stunting, Wabup minta OPD di Sumbawa Barat cegah perkawinan anak
Kamis, 19 September 2024 12:34
Dinkes Mataram pertahankan data riil kasus stunting sebanyak 7,9 persen
Kamis, 12 September 2024 13:18
Sukses tekan stunting, Pemkot Bima dapat insentif Rp5,587 miliar
Selasa, 10 September 2024 16:35
ITDC percepatan penurunan stunting di desa penyangga Mandalika Lombok
Selasa, 10 September 2024 15:59
Dinkes Mataram siap kerja ekstra turunkan stunting di bawah 5 persen pada 2024
Senin, 9 September 2024 12:02
Pemerintah beri penghargaan 15 desa terbaik
Kamis, 5 September 2024 6:15
Mengurangi stunting pada anak untuk visi Indonesia Emas
Jumat, 30 Agustus 2024 19:34