Kecamatan Selaparang di Kota Mataram membuat pos pantau kebersihan sungai

id penanganan sampah mataram,kecamatan selaparang,pengelolaan sampah

Kecamatan Selaparang di Kota Mataram membuat pos pantau kebersihan sungai

Pos pantau kebersihan sungai dan taman bermain di area pinggir Sungai Jangkuk, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kecamatan Selaparang di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mendirikan pos pantau kebersihan sungai di area pinggir Sungai Jangkuk yang melintasi wilayahnya.

"Pos pantau ini sekaligus berfungsi sebagai tempat berkumpul dan taman bermain anak," kata Camat Selaparang Zulkarwin di Mataram, Minggu.

Pos pantau kebersihan sungai antara lain didirikan di area pinggir Sungai Jangkuk di wilayah Kelurahan Dasan Agung.

Di pos pantau itu, petugas memantau kondisi sungai hingga memberikan penyuluhan mengenai penanganan sampah rumah tangga.

Pendirian pos pantau kebersihan sungai merupakan bagian dari penerapan Program "Lisan Panutan" yang ditujukan untuk mewujudkan lingkungan tanpa sampah melalui pemilahan sampah rumah tangga secara berkelanjutan.

"Jadi masyarakat yang datang ke pos pantau juga bisa belajar dan edukasi terkait dengan program pemilahan sampah dari rumah," kata Zulkarwin.

Selain mendirikan pos pantau, Pemerintah Kecamatan Selaparang secara berkala mengadakan gotong royong untuk membersihkan sungai serta aneka kegiatan untuk meningkatkan kesadaran warga menjaga kebersihan sungai.

"Misalnya kegiatan festival begasap (mencari atau menangkap ikan dengan tangan), mancing merdeka dan lainnya, yang dihajatkan agar warga peduli kebersihan sungai," kata Zulkarwin.

Menurut dia, pemerintah kecamatan juga menjalankan program-program untuk menggerakkan warga memilah dan menangani sampah rumah tangga, termasuk menyerahkan sampah anorganik ke bank sampah dan mengolah sampah organik menjadi kompos, pupuk cair, dan pakan maggot.

"Untuk sampah organik, di Kelurahan Rembiga juga dimanfaatkan menjadi biogas mini rumahan atau BioMiru," katanya.

Upaya untuk menggerakkan warga memilah dan mengolah sampah rumah tangga ditujukan untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pemrosesan akhir.