Mataram (ANTARA) - Jajaran pejabat Pemerintah Kota Mataram meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok di wilayah Kabupaten Lombok Barat pada Jumat, menyusul rencana Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menutup fasilitas penampungan sampah itu.
Di dampingi aparat Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan pengelola TPA Kebon Kongok, Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram H Lalu Martawang memimpin pejabat organisasi perangkat daerah Kota Mataram meninjau tempat penampungan sampah tersebut.
Lalu Martawang menyampaikan bahwa peninjauan itu merupakan bagian dari upaya untuk mencari solusi terbaik guna mengatasi masalah penanganan sampah di TPA Kebon Kongok.
"Masalah kelebihan kapasitas yang menjadi kekhawatiran beberapa pihak merupakan masalah bersama yang harus diselesaikan bersama dengan solusi terbaik," katanya.
"Kami yakinkan bahwa kami datang untuk melihat kondisi lapangan untuk mencari solusi terbaik," ia menambahkan.
Dia menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Mataram sedang membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya untuk mengatasi masalah penanganan sampah.
"Kalau TPST Sandubaya beroperasi, bisa mengurangi pembuangan ke TPA, sebab sampah yang dibuang ke TPA hanya residu atau yang sudah tidak bisa diolah," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi, yang ikut mengunjungi TPA Kebon Kongok, mengatakan bahwa TPST Sandubaya ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2024.
"TPST Sandubaya diproyeksikan mampu menyelesaikan sampah dengan volume sampah sebesar 96 ton per hari, dengan menyisakan residu yang sangat sedikit," katanya.
Selain membangun TPST Sandubaya, Pemerintah Kota Mataram membangun TPST Kebon Talo Ampenan di area bekas Bandara Selaparang.
"TPST Kebon Talo Ampenan ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2026. Kalau sudah ada dua TPST modern, Insya Allah sampah di Mataram bisa kita tangani dan kita hanya buang residu ke TPA," kata Nizar.