Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memastikan pasokan bahan pokok di wilayah itu cukup tersedia di pasaran.
"Bahan pokok beras dan lainnya tersedia dan kita memastikan agar tidak terjadi permainan harga," kata Penjabat Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) NTB menggelar operasi pasar untuk mengecek stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di Pasar Mandalika, Mataram, Rabu.
Ia mengatakan pengendalian stok bahan pokok dilakukan dengan mengupayakan memperbanyak penampungan sehingga distribusi hasil panen petani tetap stabil.
"Stok pangan kita masih aman untuk lima bulan ke depan," ujarnya.
Gita menjelaskan sebagai upaya untuk memastikan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB telah menandatangani Nota Perjanjian Hasil Diskusi (NPHD) untuk mengendalikan harga bahan pokok melalui Gerakan Pangan Murah.
Langkah ini adalah upaya bersama untuk memastikan harga bahan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat.
"Kami telah berupaya keras untuk menjaga stabilitas ekonomi dan sosial di NTB. Dengan Gerakan Pangan Murah, kami berkomitmen untuk mengendalikan harga bahan pokok, sehingga masyarakat dapat merasakan dampak positifnya," terang Gita.
Menurut dia, tindakan ini telah membuahkan hasil dengan penurunan harga sejumlah bahan pokok, termasuk beras, gula, minyak goreng, dan daging. Ini memberikan perasaan aman dan kesejahteraan bagi masyarakat NTB.
Selain itu, stabilitas ekonomi yang diperoleh melalui Gerakan Pangan Murah berkontribusi pada stabilitas politik di NTB.
"Dengan harga bahan pokok yang terkendali, masyarakat merasa lebih puas dan mendukung langkah-langkah Pemprov NTB," katanya.
Kepala Bulog NTB, David Susanto mengatakan, di Pasar Mandalika terdapat 17 outlet dengan beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) dengan harga eceran tertinggi Rp10.900 per tiga kilogram kualitas medium.
"Secara berkala, Bulog mendistribusikan-nya ke outlet-outlet," katanya.
Ia mengatakan, produksi beras hingga musim tanam kedua di NTB ini mencapai 850 ton, sehingga sampai akhir 2023 atau musim tanam ketiga ini bisa dipastikan mencapai 1 juta ton per tahun. Sedangkan kebutuhan untuk konsumsi masyarakat di NTB mencapai 550 ribu ton, sehingga produksi beras di NTB tetap surplus.
Sementara itu, untuk stok beras kebutuhan masyarakat di NTB dipastikan aman hingga musim tanam 2024.
"Stok beras di NTB saat ini sebanyak 31 ribu ton, setelah dilakukan penyaluran bantuan beras cadangan pemerintah," katanya.
Berita Terkait
Edufair NTB 2024 untuk buka beasiswa pelajar dan mahasiswa
Selasa, 3 Desember 2024 23:53
Pemprov NTB berkomitmen ciptakan tempat kerja ramah disabilitas
Selasa, 3 Desember 2024 12:33
Kemarin, Lombok Barat salurkan susu, nilai tukar petani hingga Pemprov NTB ajak warga lawan korupsi
Selasa, 3 Desember 2024 7:29
Pemprov NTB ajak masyarakat lawan korupsi peringati Hakordia 2024
Senin, 2 Desember 2024 22:47
Pembahasan APBD-P NTB 2025 sesuaikan cagub terpilih
Senin, 2 Desember 2024 20:42
Pemprov NTB berharap pemangkasan perjalanan dinas ditinjau ulang
Senin, 2 Desember 2024 19:18
Pj Gubernur NTB lepas 50 ribu benih ikan
Senin, 2 Desember 2024 5:22
Dua desa di NTB raih apresiasi KIP Nasional
Sabtu, 30 November 2024 18:20