Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Gas (Pertagas) turut berkontribusi menurunkan emisi karbon sebesar 17.135 ton setara C02 atau 11,02 persen dari proyeksi business as usual (BAU) sepanjang 2022.
Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan sebagai afiliasi Subholding Gas Pertamina, Pertagas terus berupaya mendukung program pemerintah yaitu transisi energi melalui perluasan utilisasi gas bumi sebagai sumber energi, yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
"Upaya ini ditujukan untuk mewujudkan tercapainya net zero emission pada 2060," katanya.
Menurut dia, baru-baru ini Pertagas meraih penghargaan Platts Global Energy Awards (PGEA) 2023 kategori Energy Transistion-Midstream, yang diselenggarakan S&P Global Commodity Insight.
"Penghargaan ini mencerminkan konsistensi Pertagas selama lebih dari enam belas tahun menyalurkan energi bersih secara berkelanjutan, dengan tetap memberikan prioritas tertinggi pada aspek operational excellence. Dengan menjadi bagian dari keluarga besar Subholding Gas, kami berharap dapat memainkan peran nyata dalam pengelolaan infrastruktur gas bumi nasional," sebut Gamal, yang menerima penghargaan tersebut secara langsung di Cipriani Wall Street, New York, AS.
Ia pun menambahkan bahwa penghargaan diraih atas kontribusi seluruh Perwira Pertagas yang terus berinovasi dalam menjawab tantangan global serta konsisten dalam menjaga ketahanan energi nasional.
"Notifikasi mengenai bagaimana Pertagas dan Subholding Gas Group dalam melewati masa pandemi dan tetap bertahan bahkan meningkatkan kinerja, menjadi salah satu tolak ukur penjurian yang akan menjadi cambuk untuk seluruh Perwira Subholding Gas melanjutkan tren positif ke depan," ujarnya.
Menurut Gamal, Pertagas akan terus berkomitmen dalam menyalurkan energi yang andal ke berbagai industri strategis tanah air.
"Dengan mengelola dan mengoperasikan lebih dari 77 segmen dan 3.339 kilometer pipa minyak dan gas bumi, menjadi kekuatan Pertagas dalam pemenuhan kebutuhan energi di seluruh Indonesia," katanya.
Eksistensi bisnis Pertagas juga turut didorong oleh kemampuan perusahaan dalam pengembangan bisnis dan insiatif secara berkelanjutan. Pertagas telah menyelesaikan pipa minyak Rokan, penyaluran gas melalui pipa transmisi Gresik-Semarang, pembangunan pipa gas Senipah-Balikpapan, yang ditargetkan selesai pada Desember 2023, serta penetrasi pipa bahan bakar minyak di Jawa Barat.
Selain itu, Pertagas ikut mengurangi ketergantungan pada bisnis pipa gas melalui pengembangan CNG & LNG retail di Jawa, inisiasi hidrogen, inisiasi bisnis infrastruktur dimetil eter dan biogas, serta inisiasi infrastruktur gas bumi di Indonesia bagian timur.
"Di masa transisi energi, inisiatif ini menjadi penting untuk semakin menggeliatkan utilisasi gas bumi dalam negeri," katanya.
Gamal melanjutkan Pertagas juga senantiasa mengedepankan aspek HSSE (health, safety, security, dan environment). Sejak awal berdiri pada 2007, Pertagas memperoleh 98.405.916 jam kerja aman serta nihil kecelakaan kerja dan TRIR (total recordable injury/incident rate).
Baca juga: Industri hulu migas hasilkan Rp700 triliun untuk negara 2022
Baca juga: Conrad Asia eksplorasi migas di laut Aceh sampai 1.500 meter
Pertagas memiliki delapan wilayah kerja di Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, yang terdiri atas enam wilayah kerja menangani jaringan pipa gas bumi dan dua wilayah kerja menangani jaringan pipa minyak bumi.
"Kami menjalankan sistem manajemen terintegrasi dan dilengkapi dengan sumber daya manusia yang kompeten serta pengalaman memadai," kata Gamal.