Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh Mahdinur menyatakan bahwa Conrad Asia Energy Ltd bakal melakukan eksplorasi atau pengeboran minyak dan gas (migas) di lepas pantai Barat Selatan Aceh hingga kedalaman 1.500 meter.
"Iya kedalaman 1.500 meter yang akan dibor (eksplorasi migas di lepas pantai barat selatan Aceh)," kata Mahdinur, di Banda Aceh, Jumat.
Untuk diketahui, Kementerian ESDM telah menetapkan Conrad Asia Energy sebagai perusahaan pemenang lelang wilayah kerja penawaran langsung tahap I tahun 2022. Adapun tim penawaran Migas Aceh terdiri atas Ditjen Migas, Dinas ESDM Aceh, Badan Pengelola Minyak Aceh (BPMA), dan civitas akademik.
Dengan ditetapkan pemenang tersebut, maka mereka segera melakukan eksplorasi migas di wilayah kerja "offshore north west Aceh"(ONWA) Blok Meulaboh Aceh Barat dan "offshore south west Aceh" (OSWA) Blok Aceh Singkil.
Mahdinur menjelaskan adapun eksplorasi di Meulaboh nantinya di lepas pantai barat Aceh seluas 9.182 km2, kedalamannya 1.500 meter, dengan estimasi sumber daya minyak 800 MMBO dan gas 4.8 TCF.
Dalam pekerjaan itu, kata Mahdinur, Conrad Asia Energy berkomitmen memberikan "signature" bonus sebesar 50 ribu dolar AS dengan komitmen pasti untuk studi geologi dan geofisika pada tiga tahun pertama kontraknya. "Termasuk, mengakuisisi seismik 3D seluas 500 km2 dan satu sumur eksplorasi dengan total komitmen pasti sebesar 15 juta dolar AS," ujarnya.
Baca juga: Dorong pengembangan gas bumi, pemerintah targetkan 12 miliar kaki kubik per hari
Baca juga: ESDM: Hanya tiga dari 16 blok eksplorasi yang ada kandungan migas
Kemudian, lanjut Mahdinur, di lepas pantai barat selatan Aceh, Singkil, seluas 10.700 km2 dengan kedalaman 1.500 meter untuk estimasi sumber daya minyak di sana 1.4 BBO dan gas 8.6 TCF. Pada lokasi ini, Conrad Asia Energy Ltd berkomitmen memberikan "signature" bonus sebesar 50 ribu dolar AS dan melakukan komitmen pasti untuk studi geologi dan geofisika tiga tahun pertama kontraknya. "Dari ini mereka mengakuisisi seismik 3D seluas 500 km2 dan satu sumur eksplorasi dengan total komitmen pasti sebesar 15 juta dolar AS," katanya.
Mahdinur menyampaikan setelah ditetapkan, maka Kementerian ESDM memberikan waktu 60 hari kepada perusahaan tersebut untuk menyiapkan dan menandatangani kontrak kerja sama langsung bersama Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA). "Sekarang masih terdapat pembahasan sedikit terkait draf kontrak yang akan ditandatangani. Setelah dokumen selesai, mereka segera menandatangani kontrak tersebut," demikian Mahdinur.