Mataram (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Barat, Muhammad Khuwailid mengajak masyarakat untuk menjaga kedamaian dan menghindari ketegangan di masa tenang menjelang pemungutan suara Pemilu 14 Februari 2024.
"Pada prinsipnya pemilu ini harus dilaksanakan riang gembira bukan dengan ketegangan," ujarnya di Kota Mataram, Minggu.
Ia menegaskan sebagai penyelenggara pemilu, KPU bersama Bawaslu, pada prinsipnya juga sama bahwa semangat pemilu ini adalah riang gembira.
Baca juga: Ketua KPU: Video viral hitung suara Pemilu 2024 di luar negeri tidak benar
Baca juga: Agar tidak dikorupsi, Ini rincian uang operasional dan honor KPPS per TPS di Lombok Tengah
"Kita ingin melaksanakan pemilu ini dengan riang gembira. Tapi proses riang gembira itu tidak mengurangi substansi dan prinsip kita menghadapi pemilu," kata Khuwailid.
Menurut dia, peletakan nilai filosofis pemilu secara sederhana merupakan peletakan kedaulatan rakyat. Sehingga, peran serta dan partisipasi masyarakat yang harus digalang.
"Artinya partisipasinya betul-betul masuk dalam partisipasi yang substansi bukan pada partisipasi yang sifatnya transaksional," terangnya.
Oleh karena itu, memasuki masa tenang hingga nanti pemungutan suara masyarakat bisa memberikan hak suaranya bukan karena mendapatkan insentif berupa materi atau uang.
"Inilah yang ingin kita wujudkan dalam Pemilu 2024," katanya.
Berdasarkan data KPU NTB, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di NTB untuk Pemilu 2024 sebanyak 3.918.291 pemilih. Untuk rincian per kabupaten/kota, di antaranya Lombok Barat sebanyak 517.891 pemilih, Lombok Tengah 772.406 pemilih, Lombok Timur 985.385 pemilih, Sumbawa 367.987 pemilih.
Selanjutnya Dompu 184.460 pemilih, Bima 376.525 pemilih, Sumbawa Barat 102.422 pemilih, Lombok Utara 183.391 pemilih, Kota Mataram 315.549 pemilih dan Kota Bima 112.347 pemilih. Adapun jumlah tempat pemungutan suara (TPS) se-NTB sebanyak 16.243 yang tersebar di 117 kecamatan dan 1.166 desa/kelurahan.