Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menunggu kabupaten/kota untuk memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi di level provinsi yang bakal berakhir pada 29 Februari 2024.
"Kita evaluasi dulu status siaga darurat kemarin, kemudian kita lihat kabupaten/kota masih perlu menetapkan siaga darurat atau tidak. Status bisa kita perpanjang atau cukup," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Lilik Andi Aryanto di Yogyakarta, Senin.
Sebelumnya, status siaga darurat bencana banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem telah ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur DIY Nomor 422/KEP/2023 sejak 20 Desember 2023 sampai 29 Februari 2024.
Berbada dengan saat pandemi COVID-19, menurut Lilik, status kedaruratan bencana hidrometeorologi di level provinsi menyesuaikan status di level kabupaten/kota karena bersifat memberikan dukungan.
"Beda dengan masa COVID-19 dulu kabupaten/kota yang mengikuti provinsi. Kalau seperti bencana hidrometeorologi, provinsi mengikuti kabupaten/kota karena provinsi sifatnya memberikan dukungan," ujar dia.
Selain status di kabupaten/kota, kata Lilik, keputusan memperpanjang status kedaruratan di level provinsi mempertimbangkan hasil evaluasi lintas sektor bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta.
Penetapan status siaga darurat periode sebelumnya, menurut dia, antara lain berpijak pada prediksi BMKG terkait cuaca ekstrem serta untuk mengantisipasi kejadian bencana saat Natal dan Tahun Baru 2024.
"Beberapa kabupaten saat itu juga sudah menerapkan siaga darurat lebih dulu," kata dia.
Selama periode status siaga darurat bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem hingga 23 Januari 2024, BPBD DIY mencatat cuaca ekstrem terjadi di 1.181 lokasi, tanah longsor di 80 lokasi, dan banjir di 15 lokasi.
Kejadian tersebut menimbulkan berbagai kerusakan mulai dari rumah rusak hingga fasilitas umum dengan nilai kerugian mencapai Rp2.588.755.000.
Sebelumnya, BPBD Kabupaten Sleman menyatakan bakal mengajukan perpanjangan status siaga darurat bencana di wilayahnya sebagai antisipasi masih adanya potensi bencana hidrometeorologi pada musim hujan ini.
Baca juga: Warga diimbau waspadai cuaca ekstrem jelang musim pancaroba
Baca juga: PVMBG ingatkan warga antisipasi guguran lava Gunung Lewotobi
"Kami mendapatkan informasi dari BMKG jika potensi bencana masih tinggi. Untuk itu, kami akan mengajukan perpanjangan status siaga darurat bencana hidrometeorologi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan.
Berita Terkait
Regenerasi relawan Destana tantangan penanganan bencana
Kamis, 3 Oktober 2024 6:54
Tercatat ada 84 kejadian bencana di NTB hingga September 2024
Selasa, 1 Oktober 2024 15:00
BPBD antisipasi potensi bencana saat pertandingan MotoGP Mandalika
Jumat, 27 September 2024 15:09
Pemkot Mataram siapkan 10 ton beras cadangan pangan untuk antisipasi bencana
Kamis, 26 September 2024 14:22
BNPB: Potensi gempa Megathrust di NTB bentuk kewaspadaan
Selasa, 24 September 2024 20:02
BNPB memberi dukungan logistik dan anggaran bencana kekeringan di NTB
Selasa, 24 September 2024 18:02
ITDC siapkan mitigasi bencana di ajang MotoGP Indonesia 2024
Senin, 23 September 2024 13:43
Edukasi kesiapsiagaan bencana bisa dilakukan melalui seni
Minggu, 22 September 2024 5:12