Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini berdialog dengan 25 mitra deradikalisasi (mitra derad) dan berjanji akan memberikan bantuan kewirausahaan dalam bentuk modal usaha maupun pelatihan vokasional sesuai minat dan kemampuan.
Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta pada Selasa ia mengatakan pihaknya memahami betul kesulitan yang dialami oleh para mitra derad untuk menata hidup kembali, terutama dari sisi ekonomi. Hal ini dikarenakan stigma negatif yang melekat pada diri mereka sehingga menyebabkan mitra derad atau mantan narapidana terorisme kesulitan mendapatkan pekerjaan.
"Panjenengan passionnya di mana, nanti akan saya terjunkan yang menangani pemberdayaan. Kalau bapak-ibu ingin belajar, nanti bisa belajar dari PENA TV setiap akhir pekan. Ada juga pelatihan di Balai Kemensos," ujarnya.
Mensos Risma berpandangan pemberdayaan para mitra derad tidak hanya memperbaiki ekonomi masing-masing, namun juga upaya untuk memastikan mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan menjadi bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan.
Oleh karena itu, pihaknya pun bersedia memberikan berbagai macam pelatihan yang dibutuhkan oleh para mitra derad, baik melalui Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) ataupun pelatihan vokasional di balai dan sentra Kementerian Sosial.
Salah seorang mitra derad, Ismail Alamsyah (55), merasa bahagia karena warung makan miliknya yang sebelumnya morat-marit kini memiliki harapan untuk berkembang lebih baik lagi berkat bantuan dan bimbingan pengelolaan finansial dari Kementerian Sosial.
Baca juga: Kemensos membantu tingkatkan literasi keuangan
Baca juga: Mensos memastikan pendampingan lanjutan penerima manfaat lulusan PENA
Baca juga: Kemensos membantu tingkatkan literasi keuangan
Baca juga: Mensos memastikan pendampingan lanjutan penerima manfaat lulusan PENA
"Saya ingin usaha saya bisa jalan, bisa menabung dan menyekolahkan anak-anak saya sampai kuliah. Terima kasih Bu Mensos," kata Ismail.
Adapun mitra derad yang berdialog dengan Mensos Risma di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan (BBPPKS) Yogyakarta hari itu keseluruhannya berasal dari Jawa Tengah, yakni Kota Semarang (6 orang), Brebes (3), Tegal (2), Temanggung (2), Purbalingga (2), Salatiga (2) dan masing-masing satu orang dari Kabupaten Semarang, Pemalang, Magelang, Banyumas, Kudus, Demak dan Grobogan.
Adapun mitra derad yang berdialog dengan Mensos Risma di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan (BBPPKS) Yogyakarta hari itu keseluruhannya berasal dari Jawa Tengah, yakni Kota Semarang (6 orang), Brebes (3), Tegal (2), Temanggung (2), Purbalingga (2), Salatiga (2) dan masing-masing satu orang dari Kabupaten Semarang, Pemalang, Magelang, Banyumas, Kudus, Demak dan Grobogan.
