Jakarta (ANTARA) -
Sementara itu, data Indeks Manajer Pembelian (PMI) menunjukkan sektor swasta di AS terus berekspansi, baik dari sektor manufaktur maupun jasa.
Pada Jumat lalu, salah satu indikator manufaktur AS, US Durable Goods Orders tercatat 0,7 persen month on month (mom) dari 0,8 persen mom, lebih tinggi dari perkiraan, -0,8 persen mom.
Sementara itu, di sisi konsumen, indikator kepercayaan konsumen, U Mich Sentiment meningkat menjadi 69,1 dari 67,4.
Di sisi lain, ekspektasi inflasi satu tahun turun menjadi 3,3 persen dari 3,5 persen, sedangkan ekspektasi inflasi 5-10 tahun turun menjadi 3 persen dari 3,1 persen.
Sementara itu dari dalam negeri, Kementerian Keuangan mengumumkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per April 2024. APBN mencatat surplus sebesar Rp75,7 triliun atau 0,33 persen PDB dibandingkan surplus Rp234,9 triliun atau 1,12 persen PDB pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan surplus APBN tersebut disebabkan oleh kombinasi penurunan penerimaan pajak dan peningkatan pengeluaran pemerintah.
Josua memperkirakan kurs rupiah akan berada di rentang Rp16.000 per dolar AS hingga Rp16.125 per dolar AS pada perdagangan hari ini.