OJK NTB Edukasi Penyandang Disabilitas Tentang Keuangan

id Edukasi Penyandang Disabilitas

OJK NTB Edukasi Penyandang Disabilitas Tentang Keuangan

Kepala OJK NTB Farid Faletehan berdialog dengan salah seorang siswa SLB-A YPTN Selagalas, Kota Mataram, NTB. (Foto Antaranews NTB/ist)

Pengetahuan mengenai produk dan layanan keuangan penting bagi setiap orang, tanpa terkecuali siswa SLB
Mataram (Antaranews NTB) - Otoritas Jasa Keuangan Nusa Tenggara Barat mengedukasi siswa penyandang disabilitas tunanetra di Sekolah Luar Biasa (SLB) A YPTN Selagalas, Kota Mataram mengenai produk dan layanan keuangan.

"Pengetahuan mengenai produk dan layanan keuangan penting bagi setiap orang, tanpa terkecuali siswa SLB," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Barat (NTB) Farid Faletehan, ketika memberikan sosialisasi di Mataram, Rabu.

Penyandang disabilitas, kata dia, masuk dalam 10 segmen prioritas edukasi keuangan oleh OJK, sesuai revisi Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI).

Oleh sebab itu, pemahaman yang diberikan kepada penyandang disabilitas tidak hanya mengenai industri jasa keuangan, tetapi juga mengenai produk-produk investasi.

Lebih lanjut, Farid menambahkan pihaknya mengundang sejumlah lembaga untuk memberikan edukasi terkait dengan jasa atau produk yang disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Pada kesempatan ini, kami menghadirkan pemateri dari Bursa Efek Indonesia Perwakilan NTB, pegadaian dan asuransi jiwa Generali Indonesia. Di samping pemateri dari OJK," ujarnya.

OJK NTB berharap dengan mengetahui ragam produk keuangan dan investasi resmi yang terdaftar dan diawasi oleh otoritas, para penyandang disabilitas bisa memahami tentang produk keuangan yang terbaik sesuai profil diri masing-masing.

Edukasi terhadap penyandang disabilitas juga diharapkan bisa meningkatkan indeks literasi keuangan di NTB, yang masih berkisar 21,45 persen atau terendah kedua di Indonesia setelah Papua Barat sebesar 19,27 persen.

Begitu juga dengan indeks inklusi keuangan masyarakat NTB sesuai hasil survei OJK pada 2016 sebesar 63,27 persen atau masih berada di posisi 25 dari 34 provinsi.

Sementara itu, Kepala Sekolah SLB-A YPTN Selagalas, Sri Mulyani, mengapresiasi kehadiran OJK untuk memberikan edukasi kepada peserta didiknya, sehingga memperoleh manfaat dan termotivasi untuk menjadi investor sukses. (*)