NTB butuh listrik mencukupi untuk membangun industri

id NTB butuh listrik

NTB butuh listrik mencukupi untuk membangun industri

Anggota Komisi VII DPR Dr H Kurtubi. (Foto Antaranews NTB/Awaludin)

Untuk bisa maju, harus listrik cukup. Tapi yang ramah lingkungan dan rendah polusi udara
Mataram (Antaranews NTB) - Anggota Komisi VII DPR Dr H Kurtubi mengatakan Nusa Tenggara Barat membutuhkan ketersediaan listrik dalam jumlah mencukupi untuk membangun berbagai jenis industri di masa mendatang.

"Untuk bisa maju, harus listrik cukup. Tapi yang ramah lingkungan dan rendah polusi udara," kata Kurtubi ketika menghadiri penandatanganan perjanjian kerja sama penelitian dan pemilihan tapak pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Nusa Tenggara Barat (NTB), di Mataram, Kamis.

Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi NTB H Muhammad Husni, dan Kepala Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Suparman.

Kurtubi mengatakan perjanjian kerja sama penelitian tersebut merupakan awal dari suatu perjalanan panjang NTB dalam pemenuhan listrik untuk masa depan.

Oleh sebab itu, politisi Partai Nasdem daerah pemilihan NTB ini berharap studi yang dilakukan oleh Batan bersama Dinas Pertambangan dan Energi NTB bisa objektif dan ilmiah serta bisa dipertanggungjawabkan.

"Saya selaku anggota DPR RI yang dipilih rakyat NTB berkewajiban mendorong pertumbuhan dan kemajuan ekonomi NTB," ujar pria kelahiran Kabupaten Lombok Barat ini.

Menurut dia, posisi ekonomi NTB masih tergolong kurang bagus dibanding provinsi lainnya, terutama jika membandingkan dengan kawasan barat Indonesia.

Oleh sebab itu, perlu ada suatu kegiatan yang bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan sehingga cita-cita agar Republik Indonesia, termasuk di dalamnya NTB bisa menjadi negara industri maju bisa diwujudkan.

"Jangan sampai NTB tertinggal. Saat ini, NTB berada di posisi 10 provinsi termiskin. Mumpung saya duduk di DPR, saya ingin NTB maju," ucapnya pula.

Untuk menjadi provinsi maju, lanjut dia, tentu pertumbuhan ekonomi harus tinggi. Untuk menuju tinggi butuh industrialisasi berbasis apapun, salah satunya yang sedang berkembang adalah pariwisata.

NTB juga memiliki potensi sumber daya alam berupa bahan galian. Saat ini, ada perusahaan tambang yang menghasilkan konsentrat tembaga dan emas. Namun diekspor ke luar negeri dalam bentuk mentah.

Oleh sebab itu, PT Amman Mineral Nusa Tenggara selaku perusahaan tambang akan membangun "smelter" atau pabrik pemurnian konsentrat hasil tambang di Kabupaten Sumbawa Barat.

Pemerintah juga akan membangun Global Hub Bandar Kayangan di Kabupaten Lombok Barat. Sejumlah investor sudah menyatakan minat untuk menanamkan modalnya.

NTB juga berpotensi mengembangkan industri pengolahan berbasis hasil pertanian. Misalnya, jagung yang banyak diproduksi di Pulau Sumbawa. Selain itu, bawang merah di Bima.

Industri kuliner juga bisa dikembangkan karena 10 kabupaten/kota di NTB, memiliki keragaman menu makanan. Misalnya, ayam taliwang. Jenis kuliner itu bisa dikirim ke luar negeri dengan rekayasa teknologi Batan untuk pengawetan.

Untuk mewujudkan inovasi di bidang industri, Kurtubi mengatakan dibutuhkan ketersediaan listrik cukup. Listrik yang akan dimanfaatkan juga harus efisien dan ramah lingkungan.

"Solusinya adalah PLTN. Murah dan bersih. Emisi karbon yang dihasilkan di bawah 10 gram per 1 kilo watt hours listrik yang dihasilkan. Tentu bagus buat NTB," katanya. (*)