Menelisik paradigma baru program comdev PT AMNT

id pt amnt,pt ant,batu hijau,paradigma baru

Menelisik paradigma baru program comdev PT AMNT

Salah seorang peternak ayam petelur yang mendapat bantuan dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) melalui program pengembangan masyarakat atau community development (Comdev) di Desa Tongo, Kecamatan Sekongkang. Foto PT AMNT

...Sejatinya aktivitas penambangan kekayaan alam di perut bumi "Pariri Lema Bariri" (moto Kabupaten Sumbawa Barat) itu memang telah mengubah segalanya, tidak hanya bentang alam, namun kondisi kehidupan masyarakat jauh lebih meningkat dibandingkan pul
Deru mesin alat berat dan kepulan asap masih mewarnai aktivitas penambangan di gugusan perbukitan ujung barat Pulau Sumbawa yang menyimpan jutaan ton mineral tembaga dan logam mulia itu.

Sejatinya aktivitas penambangan kekayaan alam di perut bumi "Pariri Lema Bariri" (moto Kabupaten Sumbawa Barat) itu memang telah mengubah segalanya, tidak hanya bentang alam, namun kondisi kehidupan masyarakat jauh lebih meningkat dibandingkan puluhan tahun silam.

Tak terasa kini sudah 18 tahun masa produksi di tambang Batu Hijau, terhitung sejak pengapalan perdana konsentrat tahun 2000. Banyak manfaat yang dirasakan masyarakat di Kabupaten Sumbawa Barat dan Provinsi NTB pada umumnya.

Tak dipungkiri kehadiran perusahaan tambang tembaga dan emas yang sejak tahun 2016 diakuisisi oleh PT Amman Mineral Internasional (PT AMI), anak perusahaan dari PT Menco Energi (MEDC), kesejahteraan masyarakat kian meningkat.

Kini kondisi kehidupan masyarakat mulai dari sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan hingga gaya hidup telah berubah. Di era 80-an masyarakat di ujung selatan Sumbawa Barat itu hanya mengandalkan kuda sebagai alat transportasi.

Tak terbantahkan kini sejumlah wilayah di ujung selatan Kabupaten Sumbawa Barat, terutama yang masuk wilayah lingkar tambang telah berubah. Bagi sebagian warga berbagai alat komunikasi canggih semisal handphone, sepeda motor bahkan mobil bukan lagi barang mewah.

Puluhan tahun silam kehidupan masyarakat di Kabupaten Sumbawa Barat, khususnya wilayah lingkar tambang lekat dengan kemiskinan dan keterbelakangan. Dari sisi pendidikan sebagian besar warga paling tinggi hanya SMP, karena saat itu sebagian warga hanya menggantungkan hidup dari hasil pertanian tadah hujan.

Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat saat itu program pengembangan masyarakat atau Community Develomment (Comdev) menjadi prioritas. Miliaran rupiah anggaran program comdev digunakan untuk membangun infrastruktur jalan dan bendungan, termasuk untuk memajukan dunia pendidikan melalui pemberian beasiswa.

Upaya tersebut agaknya tak sia-sia, kini dunia pendidikan di Kabupaten Sumbawa Barat dan NTB pada umumnya telah mencapai kemajuan yang cukup menggembirakan. Secara perlahan kehidupan masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat tak lagi lekat dengan keterbelakangan.

Putra-putri dari "Bumi Undru" (sebutan lain Kabupaten Sumbawa Barat) telah banyak yang menyandang gelar sarjana. bahkan tak sedikit yang mencapai gelar magister atau S2.

Ribuan masyarakat lokal Kabupaten Sumbawa Barat dan Provinsi NTB pada umumnya terserap langsung sebagai karyawan perusahaan tambang tembaga dan emas itu, sementara yang lainnya dibantu melalui program Comdev, termasuk menjadi pengusaha lokal yang tangguh.
Proses pembuatan gula aren dalam bentuk "brown suger" binaan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) melalui program comdev di Desa Tongo, Kecamatan Sekongkang. Foto PT AMNT.
Kehadiran PT AMNT sebagai perusahaan pengelola tambang Batu Hijau juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sumbawa Barat dan Provinsi NTB pada umumnya.

Setidaknya ini tersirat dari visi dan misi yang diusung PT AMNT, yakni "Menjadi kebanggaan nasional dan perusahaan pilihan bagi seluruh pemangku kepentingan".

Karena itu untuk mewujudkan visi  tersebut, perusahaan tambang nasional ini berupaya menjadi perusahaan kelas dunia dan menjadi produsen logam serta perusahaan tambang yang terpadu.

Selain itu yang tidak kalah penting adalah menjadi pelaku perubahan yang inovatif dengan melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan sebelumnya dan satu tim AMNT yang memiliki misi yang sama dan saling percaya satu sama lain.

Dalam kaitan itu proyek tambang Batu Hijau yang kini dikelola PT  PT AMNT, mulai tahun 2018 menginisiasi paradigma baru dalam program Community Development (Comdev) atau pengembangan masyarakat.

Head of Corporate Communications PT AMNT Anita Avianty  mengatakan pengembangan masyarakat ke depan lebih bersifat pengembangan bisnis dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat.

Ia mengatakan selama 16 tahun sebelumnya, perusahaan mengedepankan bantuan masyarakat dalam bentuk hibah, maka ke depan seiring paradigma baru, PT AMNT lebih fokus pada pengembangan bisnis bagi kelompok maupun perorangan.

Bentuk dan besaran dukungan dari PT AMNT kepada kelompok masyarakat yang memenuhi syarat untuk dikembangkan usahanya relatif tergantung dari rencana usaha. Jadi tidak lagi hanya memberikan bantuan berupa dana yang tidak ada jaminan usahanya berhasil.

Hal ini sejalan dengan amanat Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) No. 14/2016 bahwa program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat adalah upaya dalam rangka mendorong peningkatan perekonomian, pendidikan, sosial, budaya, kesehatan dan lingkungan kehidupan masyarakat sekitar tambang baik secara individu maupun kolektif agar kehidupan masyarakat lingkar tambang menjadi lebih baik dan mandiri.

        
                Mandiri dan berkelanjutan
Sejumlah ibu rumah tangga sedang menyiapkan bibit untuk dibudidayakan di perairan laut Kertasasi, Kecamatan Taliwang dengan sistem "long line". Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas rumput laut PT AMNT akan menggunakan sistem keramba. Foto PT AMNT.
Sementara itu Manager Comdev PT AMNT Bambang Triharyono menjelaskan visi program pengembangan masyarakat yang diusung perusahaannya adalah mewujudkan masyarakat kelompok sasaran yang mandiri dan berkelanjutan melalui pengembangan usaha ekonomi.

Untuk mewujudkan visi itu, PT AMNT menerapkan strategi yang berkelanjutan dengan melakukan pemilihan penerima manfaat atau kelompok sasaran yang tepat, pemilihan komoditas berbasis potensi lokal yang bernilai ekonomis tinggi dan memiliki peluang pasar yang luas di kawasan lokal dan nasional.

Selain itu penetapan strategi operasi usaha yang berorientasi  skala bisnis menguntungkan atau "business scale profitable". Upaya lain adalah melakukan pendampingan kelompok usaha bersama-sama dengan mitra pelaksana yang berkompeten dan berpengalaman.

Para penerima manfaat juga diharuskan menyisihkan keuntungan usaha sebesar 20 persen untuk kepentingan pengembangan kapasitas usaha dan perluasan penerima manfaat program.

Pengembangan Ekonomi masyarakat, menurut dia, fokus pada pengembangan usaha masyarakat berbasis potensi sumber daya lokal agar memiliki nilai tambah lebih baik dengan pasar yang lebih luas. Adapun fokus program Comdev meliputi tiga hal yakni Pariwisata, Agribisnis dan industri Usaha Mikro Kecil (UMK).

Untuk pengembangan usaha di sektor pariwisata, adalah potensi wisata yang mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat, sementara untuk industri UMK pengembangan industri usaha mikro kecil di bidang produksi maupun pengolahan produk potensial.

Ia menyontohkan pengembangan usaha pariwisata di Pantai Jelenga, Kecamatan Jereweh yang melibatkan kelompok sadar wisata (pokdarwis). Jadi bukan pengusaha pariwisata bermodal besar yang dibina dan diberikan bantuan adalah warga yang tergabung dalam pokdarwis.

Sedangkan dalam agribisnis adalah pengembangan usaha masyarakat dibidang pertanian, peternakan, perikanan kelautan dalam arti luas.

Demikian juga pada UKM yang mengeola peternakan ayam petelur di Desa Tongo, Kecamatan Sekongang yang diberikan bantuan sebesar Rp200 juta setelah melalui seleksi yang ketat dan diyakini usahanya akan berkembang dan menjadi UKM yang tangguh.

Kelompok UKM yang beranggotakan lima orang ini memelihara sebanyak 1.000 ekor ayam petelur. Usaha ini diyakini berhasil dan menguntungkan, karena telah direncanakan dengan matang dan pangsa pasarnya luas, termasuk di Kabupaten Sumbwa Barat.

Ketua Kelompok Peternak Ayam Peteluar Desa Tongo, Kecamatan Sekongkang Deni Saputra mengaku optimis usahanya berkembang dan memberikan keuntungan, karena dari produksi telur  selama 18 bulan hasilnya jauh melebihi modal usaha yang bersumber dari bantuan PTAMNT.

Karena itu mewakili kelompoknya yang beranggotakan lima orang pemuda, menyampaikan terima kasih kepada PT AMNT yang telah memberikan bantuan modal sebesar Rp200 juta untuk mengembangkan usaha peternakan ayam petelur.

Deni juga optimis mampu menyisihkan keuntungan sebesar 20 persen untuk kepentingan pengembangan kapasitas usaha dan perluasan penerima manfaat program Comdev.
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sedang membuat proyek percontohan budidaya madu bekerja sama dengan sejumlah pemuda di Desa Maluk, Kecamatan Maluk. Salah seorang petugas memeriksa perkembangan hasil budaiaya. Foto PT AMNT
Selain membantu usaha peternakan ayam petelur, PT AMNT juga membina usaha budidaya madu dan budidaya rumput laut di Kertasasi, Kecamatan Taliwang yang produknya sudah diekspor perdana ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Kini PT AMNT tengah mengembangkan budiaya rumput laut dengan sistem keramba yang produksinya lebih banyak dibandingkan dengan sistem "longline" yang digunakan masyarakat di Kertasari saat ini.

Diantara paradigma baru program Comdev yang kini tengah berjalan dan dikembangkan PT AMNT budidaya rumput laut di Sagena dan Pabrik Gula Aren di Desa Tongo Kecamatan Sekongkang.

Untuk memacu semangat para penerima manfaat program Comdev, PT AMNT akan mengadakan "Comdev Award" sebagai bentuk pengakuan, apresiasi  dan penghargaan atas dedikasi serta kinerja kelompok sasaran dalam implementasi program comdev. Ini juga menjadi teladan (role model) bagiu kelompok-kelompok lain dan masyarakat pada umumnya.

Melalui paradigma program Comdev, PT AMNT juga membina peternak ayam kampung, budidaya perikanan darat dan penggemukan sapi. Ini salah satu upaya meningkatkan pendapatan masyarakat di Kabupaten Sumbawa Barat.

Jika ditelisik paradigma baru program comdev yang diusung PT AMNT diyakini akan mampu mewujdukan visi program pengembangan masyarakat kelompok sasaran yang mandiri dan berkelanjutan.(*)