Mataram (ANTARA) - Pakar Sosiologi Agama dari Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Suparman Jayadi mengatakan angka kriminalitas di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami penurunan dari waktu ke waktu seiring dengan adanya pembangunan pariwisata.
“Secara sosiologis ketika terjadi pembangunan pariwisata yang diawali dari bandara, kemudian ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, serta beberapa wisata lainnya," kata Suparman di Mataram, Senin.
Dia mengungkapkan aksi kriminalitas sudah mulai menurun dan menghilang karena etos kerja dan cara berpikir masyarakat sudah berubah.
Di Lombok, imbuhnya, kriminalitas mengalami penurunan yang signifikan. Hal tersebut didorong oleh adanya perubahan pembangunan pariwisata dimana masyarakat lebih fokus kepada bidang ekonomi dan sosial-budaya.
Baca juga: Dirreskrimum Polda NTB: kriminalitas periode Ramadhan menurun
Faktor-faktor yang juga dapat mempengaruhi penurunan angka kriminalitas, kata dia, termasuk di dalamnya peningkatan patroli keamanan, kerja sama masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan, serta program-program sosialisasi tentang hukum dan kesadaran terhadap kejahatan.
Suparman mengungkapkan bentuk pencegahan dari kasus kriminalitas dapat ditempuh dengan cara perlu adanya regulasi ketat dan edukasi bagi masyarakat agar memahami batasan hukum dan sosial, serta kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam sosialisasi.
“Dalam perspektif sosiologi kita bisa meminimalisir kalau ini terjadi, maka pemerintah harus memberikan regulasi baru, aturan yang ketat dan lainnya. Karena ini penting, dan tentunya mereka butuh edukasi. Jadi, pemerintah buatkan regulasi atau aturan baru yang ketat bagi masyarakat agar mereka taat aturan,” kata Suparman.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, jumlah data statistik kriminalitas dalam tiga tahun terakhir yang dilaporkan oleh Kepolisian Daerah (Polda) NTB menunjukkan angka penurunan.
Jumlah kejahatan yang dilaporkan itu turun dari 6.936 kasus pada tahun 2020 menjadi 5.636 kasus pada tahun 2021. Selanjutnya, jumlah kejahatan yang dilaporkan juga turun sebesar 25,39 persen pada tahun 2022 menjadi 4.205 kasus.
Lebih lanjut Suparman berharap penurunan angka kriminalitas tersebut dapat terus berlanjut seiring dengan upaya semua pihak dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di NTB.
Berita Terkait
Museum NTB mewakili Indonesia dalam pameran sejarah Islam di Arab Saudi
Senin, 7 Oktober 2024 16:19
Dispora NTB buka pendaftaran orang tua asuh untuk pelajar asing
Sabtu, 5 Oktober 2024 17:47
BPVP cetak teknisi PLTS andal dongkrak setrum bersih di Lombok Timur
Sabtu, 5 Oktober 2024 1:24
Inflasi capai 0,17 persen, Ekonomi di NTB tumbuh melambat
Rabu, 2 Oktober 2024 13:16
NTB kirim 44 atlet ikuti Peparnas 2024 di Solo
Selasa, 1 Oktober 2024 21:39
Indosat Ooredoo Hutchison kampanyekan sampah jadi pulsa
Selasa, 1 Oktober 2024 21:25
Mobilitas wisatawan nusantara di NTB capai 1,23 juta orang
Selasa, 1 Oktober 2024 16:43
Tercatat ada 84 kejadian bencana di NTB hingga September 2024
Selasa, 1 Oktober 2024 15:00