Lombok Barat (Antaranews NTB) - Tingkat okupansi hotel di sejumlah resor khususnya di kawasan wisata Pantai Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, belum sepenuhnya normal pascagempa bumi yang mengguncang Pulau Lombok dan Sumbawa.
General Manager (GM) Hotel Jayakarta, Senggigi, Cherry Abdul Hakim di Lombok Barat, Kamis, mengakui dari total 171 kamar yang ada di Hotel Jayakarta, tingkat huniannya hanya mencapai sekitar 50 persen hingga awal November ini.
Padahal jika merujuk tren kunjungan 2017 dengan periode yang sama, pemesanan kamar di tempat itu sudah penuh.
"Kalau pun yang saat ini mengisi kamar kami, mayoritas adalah wisatawan domestik karena ada kegiatan pemerintah, baik kementerian dan pemda NTB," ujarnya.
Ia mengatakan, adanya imbauan dari Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan agar semua kementerian/lembaga melakukan kegiatan di Pulau Lombok pascagempa NTB dirasa membantu okupansi hotel di kawasan wisata Pantai Senggigi.
Cherry mencontohkan, sepanjang Oktober dan November ini, praktis kegiatan dari unsur pemerintahan. Di antaranya Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Universitas Mataram, dan DPRD NTB yang banyak menghiasi agenda kunjungan di hotelnya.
"Kalaupun ada wisman, itu jumlah mereka hanya 3-5 orang saja. Bisa jadi, karena ada unsur trauma, karena lokasi Senggigi yang berada di pinggir pantai," terangnya.
Menurutnya, meski fluktuasi kunjungan wisman belum optimal. Namun Cherry optimis pada rentan periode Januari dan Februari 2019, kunjungan wisman akan bisa normal kembali sebab pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk dapat menggaet kunjungan wisman. Salah satu strateginya, yakni menurunkan harga kamarnya berkisar 20-30 persen per kamar.
Selain itu, kamar yang terdampak gempa berjumlah sebanyak 95 unit itu telah selesai renovasinya pada awal Januari tahun depan.
"Yang pasti, kami optimistis pariwisata NTB akan bangkit jika melihat pergerakan para pelaku pariwisata, asosiasi, pemerintah daerah dan Kemenpar RI yang telah bersatu padu dalam mendukung serta memajukan NTB pada masa revovery saat ini," tandas Cherry Abdul Hakim.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) NTB, H Lalu Abdul Hadi Faisal mengatakan meski tingkat hunian hotel di khususnya resort belum sepenuhnya normal, namun ia optimistis tingkat okupansi hotel akan kembali pulih dalam masa pemulihan (recovery) dan sudah ada beberapa hotel yang terlihat ramai pengunjung baik itu untuk menginap dan pertemuan (meeting). Seperti??Hotel Santika, Aston In, Kila Senggigi Beach dan beberapa hotel lainnya juga yang sudah mulai bergerak.
"Kami optimis sektor pariwisata di daerah ini akan kembali seperti semula," katanya.
Berita Terkait
Pengamat memprediksi perjalanan wisata darat tren libur Lebaran
Jumat, 22 Maret 2024 5:44
AHM: Jelang Natal 2023 hunian hotel di Mataram capai 60 persen
Jumat, 22 Desember 2023 11:19
Ajang MotoGP dongkrak hunian hotel di Mataram hingga 90 persen
Kamis, 12 Oktober 2023 15:19
Okupansi kamar hotel menjelang MotoGP Mandalika mulai penuh
Jumat, 15 September 2023 21:17
Asosiasi sebutkan okupansi hotel di Mataram capai 72 persen
Rabu, 30 Agustus 2023 15:59
Okupansi hotel di Lombok Tengah nyaris penuh jelang ajang MotoGP 2023
Rabu, 30 Agustus 2023 14:13
Wisata MICE dorong peningkatan okupansi hotel
Jumat, 11 Agustus 2023 5:17
Dispar Mataram akui MXGP belum memberikan dampak terhadap okupansi hotel
Kamis, 6 Juli 2023 18:10