Legislator minta dinas pariwisata fokus benahi destinasi

id destinasi wisata,wisata ntb,wisata lombok,desa wisata,objek wisata,pantai,hutan,pelabuhan

Legislator minta dinas pariwisata fokus benahi destinasi

Pantai Kuta, salah satu destinasi wisata andalan, Kabupaten Lombok Tengah, NTB (Foto ANTARA/Ahmad Subaidi (1)

Destinasi-destinasi yang mengalami kerusakan saat gempa itu merupakan destinasi favorit dikunjungi wisatawan. Jangan sampai mereka datang merasa kecewa. Itu yang kita harus antisipasi
Mataram, (Antaranews NTB) - Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat TGH Hazmi Hamzar meminta Dinas Pariwisata fokus pada pembenahan destinasi wisata pascagempa yang mengguncang daerah itu pada akhir Juli dan Agustus 2018.

"Jangan promosinya saja, tapi destinasi tidak dibaguskan," ujarnya di Mataram, Kamis.

Ia menilai, pembenahan destinasi penting untuk secepatnya dilakukan. Sebab, saat gempa terjadi banyak destinasi yang ikut terdampak.

"Destinasi-destinasi yang mengalami kerusakan saat gempa itu merupakan destinasi favorit dikunjungi wisatawan. Jangan sampai mereka datang merasa kecewa. Itu yang kita harus antisipasi," terangnya.

Selain itu, yang perlu juga dipikirkan menurut Hazmi, bagaimana situs-situs kebudayaan perlu mendapat perhatian lebih. Khususnya dalam penataannya.

"Contoh saja, Taman Wisata Narmada. Dari dulu begitu-begitu saja. Padahal, tempat itu kaya akan nilai-nilai sejarah dan budaya masyarakat Lombok," ucap anggota Komisi II Bidang Pariwisata, Perekonomian dan Pertanian tersebut.

Hazmi berharap pada 2019 Pemerintah Provinsi (Pemprov) bersama pemerintah kabupaten/kota secepatnya melakukan koordinasi guna menuntaskan pembenahan destinasi tersebut sehingga, target 4 juta wisatawan di 2019 bisa tercapai.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal, menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan sejumlah pembenahan destinasi wisata, salah satunya di kawasan tiga Gili (Trawangan, Meno dan Air) di Kabupaten Lombok Utara yang terdampak parah bencana gempa.

"Kami akan mulai membenahi pertengahan Januari 2019 ini terutama, pembangunan dermaga untuk GT di Gili Trawangan," ujarnya.

Khusus pembenahan kawasan tiga Gili, dimulai membangun dermaga yang rusak akibat gempa. Kemenhub sudah menganggarkan Rp15 miliar termasuk, pembangunan terminal dan kantor sahbandar di Pelabuhan Bangsal, Pemenang yang pembangunannya dimulai Januari.

Selain itu, pada 2019 pihaknya menargetkan pembangunan 20 desa wisata. Untuk pembiayaannya disiapkan menggunakan dana alokasi khusus sebesar Rp11 miliar.

"Ini adalah role model dari rencana jangka panjang selama lima tahun menyiapkan berdirinya 99 desa wisata di NTB," terangnya.

Saat ini sudah ada beberapa desa wisata di antaranya Stanggor dan Mas-Mas di Kabupaten Lombok Tengah dan Sesaot di Kabupaten Lombok Barat.

"Semuanya akan dibenahi baik tata pengelolaannya termasuk infrastruktur dasar dan promosi jualannya," katanya.