Surabaya (ANTARA) - Video yang beredar berupa penggerebekan kantor Camat Asemrowo, Kota Surabaya, Jawa Timur, yang dilakukan oleh warga setempat belum lama ini viral di media social (Medsos) tiktok.
Kejadian ini memicu spekulasi dan kritik tajam terhadap perilaku pejabat publik, setelah sebuah video peristiwa tersebut viral di media sosial.
Video yang diunggah oleh akun TikTok @86mimbar_demokrasi memperlihatkan suasana tegang di kantor kecamatan. Narasi yang menyertai video tersebut menyebutkan, “Camat Asemrowo Surabaya diduga menyembunyikan seorang wanita di kantornya.”
Kejadian bermula ketika sejumlah warga mencurigai adanya seorang wanita yang bersembunyi di ruang kerja Camat Asemrowo, Muhammad Khusnul Amin. Mereka mendatangi kantor kecamatan dan mencoba masuk ke ruangan yang terkunci. Khusnul terlihat berusaha mencegah warga agar tidak masuk.
Dalam video tersebut, terdengar salah seorang warga berkata, “Ini rumah masyarakat, coba lihat-lihat, ada siapa itu,” sembari menunjuk ke arah ruang kerja camat. Suasana semakin memanas ketika warga mendesak untuk masuk, meskipun petugas keamanan berupaya meredakan situasi.
Setelah berhasil masuk, warga langsung memeriksa ruangan dan menemukan seorang wanita bersembunyi di bawah meja. Wanita tersebut tampak hanya meringkuk sambil menutupi wajahnya dari sorotan kamera.
Salah seorang warga mencoba menenangkan situasi dengan berkata, “Kok gini caranya, mbak ndak apa-apa, kami baik-baik kok.” Namun, kehadiran wanita tersebut justru menambah kecurigaan warga terhadap perilaku sang camat.
Khusnul yang kemudian ikut mendekati meja mencoba menjelaskan bahwa dirinya sedang menggelar rapat. Namun, warga tetap tidak puas dengan jawaban tersebut. Salah seorang warga dengan nada tegas mengatakan, “Kalau meeting bukan begini caranya.”
Kemarahan warga memuncak ketika mereka merasa diabaikan oleh camat yang tidak segera menemui warga untuk memberikan klarifikasi. Situasi baru mereda setelah Babinsa setempat turun tangan dan meminta warga untuk meninggalkan ruangan.
Baca juga: Bukan kewenangan, Pemkot Surabaya nekat bersihkan kali perbatasan demi warga tak banjir
Baca juga: Sepanjang 2024, Cak Eri Cahyadi borong 191 penghargaan berhasil
Baca juga: Cak Toni: Ancaman banjir Surabaya harus diantisipasi, jangan disepelekan
Baca juga: Menunggu gebrakan Cak Awi, Cak Bhaktiar, Cak Toni dan Mbak Laila pimpin DPRD Surabaya