Jakarta (ANTARA) - Pemain ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando membagikan kesannya setelah melakoni rangkaian tes fisik untuk penerapan PBSI Sport Science Analytics yang diluncurkan pada awal tahun 2025.
“Sebenarnya cukup bagus. Hanya saja, satu minggu sebelum turnamen menurut saya terlalu mepet, karena kami melakukan tes fisik juga harus maksimal, tidak boleh seenaknya sendiri,” kata Leo mengenai rangkaian tes fisik tersebut, saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu.
Adapun platform PBSI Sport Science Analytics yang resmi diperkenalkan pada Senin (13/1) berfungsi sebagai pangkalan data kondisi atlet, catatan kejadian yang berhubungan dengan kesehatan, kebugaran dan cedera, serta rekomendasi intervensi dan program pengembangan dari tim pendukung yang meliputi tim medis, fisioterapi, dan nutrisi.
Fitur-fitur utama dalam platform ini adalah input data terintegrasi, logbook dari bidang-bidang, dan komparasi atlet.
Pada tahap pengembangan selanjutnya, platform ini dapat menyambungkan informasi dari tim pendukung kepada tim pengguna informasi, seperti pelatih teknik, pelatih fisik, fisioterapis, dokter, hingga katering, mencatat bagaimana intervensi dijalankan, serta dampaknya terhadap performa atlet.
Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran pertama kondisi atlet yang menjadi baseline bagi pengembangan database ke depan.
Baca juga: Mengenal rangkaian turnamen dunia tahunan BWF Super Series
Leo dan para atlet yang sedang berada di pelatnas menjalani serangkaian tes yang terdiri atas pengukuran profil medis umum, profil antropometri atau dimensi tubuh manusia yang mencakup ukuran, proporsi, dan komposisinya, profil kebutuhan nutrisi, profil kebugaran dan tingkat kelelahan, komponen biomotor, serta screening aspek fisioterapis untuk mencatat riwayat cedera, ruang gerak sendi, otot, dan kontraksi maksimal otot.
Baca juga: Christian memberi pesan menyentuh usai dicoret dari pelatnas PBSI
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pelatnas PP PBSI Eng Hian mengatakan penerapan sport science juga menjadi sarana untuk melakukan evaluasi terkait perkembangan atlet bulu tangkis dari banyak sisi dan dukungan pelatih serta pakar.
“Diharapkan ini menjadi program berkesinambungan untuk mencetak prestasi atlet. Dengan semangat bersama kita ingin PBSI mencetak juara-juara bulu tangkis,” kata Eng Hian.