Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan bahwa pihaknya bakal menjalin kerja sama dengan pemerintah Denmark untuk memperkuat layanan pemadam kebakaran.
Mendagri menyampaikan hal itu usai menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri (Menlu) Denmark Lars Løkke Rasmussen di Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin.
Dalam keterangannya, Tito menyaksikan langsung demonstrasi penggunaan teknologi firexpress, yakni sistem pemadam kebakaran bertekanan tinggi asal Denmark. Alat ini dikenal karena kemampuannya memadamkan api secara cepat dan efisien dengan penggunaan air yang sangat hemat.
Bahkan, Tito maupun Menlu Denmark juga sempat menjajal alat tersebut. Dalam waktu kurang dari 10 menit, api yang didemonstrasikan membakar sebuah mobil berhasil dipadamkan.
"Kami lihat ini teknologi yang bagus, dan kami mau bekerja sama dengan perusahaan Denmark," kata Tito.
Dikatakan bahwa Denmark memang dikenal sebagai negara dengan kemampuan pemadam kebakaran yang andal. Tidak hanya itu, negara tersebut juga memiliki sistem layanan darurat yang efisien dengan memadukan layanan pemadam kebakaran, ambulans, dan polisi.
"Saya mau bekerja sama, saya mau lihat juga sistemnya," ujarnya.
Kemungkinan teknologi pemadam kebakaran tersebut, kata dia, bisa diterapkan di sejumlah kota besar, terlebih alat ini dapat diangkut dengan sepeda motor sehingga dapat dimanfaatkan di permukiman padat penduduk.
"Jadi, bisa masuk ke gang-gang," jelas Tito.
Baca juga: Kemendagri menegaskan komitmen dukung kelancaran PSU pilkada
Akses tersebut, sambung dia, membuat teknologi ini juga dapat menangani kebakaran hutan. Hal ini karena akses ke hutan sangat terbatas sehingga hanya bisa dilewati kendaraan kecil seperti sepeda motor.
Sementara itu, Menlu Denmark Lars Løkke Rasmussen mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi pemadam kebakaran ini merupakan bagian dari rencana aksi baru dalam kerja sama antara Indonesia dan Denmark untuk 5 tahun mendatang.
Baca juga: Kemendagri cek langsung kemampuan daerah biayai PSU
"Mudah-mudahan dapat segera bekerja sama secara konkret," tambah Rasmussen.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa kerja sama ini bukan hanya menyoal teknologi, melainkan juga keterampilan, pendidikan, layanan, dan pemeliharaan terkait dengan layanan pemadam kebakaran.
"Nah, ini salah satu contoh konkret bagaimana kedua negara bisa bekerja sama yang saling menguntungkan," pungkasnya.