Mataram (ANTARA) - Republik Demokratik Kongo pada Minggu (28/4) mencatat rekor 27 baru kasus Ebola dalam sehari sehingga menambah jumlah kasus yang tercatat pekan lalu menjadi menjadi126.
Jumlah tersebut, 126 kasus, merupakan yang terbesar sejak wabah itu dinyatakan muncl pada Agustus tahun lalu, kata kementerian kesehatan.
Rekor sebelumnya berjumlah 110 kasus, yang dikonfirmasi beberapa pekan lalu.
Wabah di wilayah timur negara tersebut kini menyebar dengan cepat, sebagian besar akibat serangan anggota kelompok militan dan kecurigaan terhadap penanganan wabah oleh pihak internasional.
Dalam dua bulan terakhir, lima pusat perawatan pasien Ebola diserang dan seorang pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tewas di tangan anggota milisi 10 hari yang lalu.
Para penyerang kebanyakan tidak dikenal namun diyakini bersengkokol dengan anggota milisi lokal dan anggota komunitas, yang menentang upaya penanganan internasional. Banyak yang percaya bahwa Ebola merupakan konspirasi rancangan pemerintah atau negara asing.
Sumber: Reuters
Baca juga: Dokter Kamerun tewas dalam serangan di zona Ebola
Baca juga: Kementerian Kesehatan: 1.000 lebih kasus wabah Ebola di Kongo
Baca juga: Korban meninggal akibat Ebola di DRC bertambah jadi 496
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56