Warga muslim Indonesia ramaikan Ramadhan di Wisma RI di Addis Ababa

id kediaman resmi Duta Besar RI Al Busyra Basnur

Warga muslim  Indonesia ramaikan Ramadhan di Wisma RI di Addis Ababa

Malam pertama shalat tarawih, yang diselenggarakan di Wisma Indonesia, kediaman resmi Duta Besar RI Al Busyra Basnur (paling kiri, depan) di Addis Ababa, pada Minggu (5/5/2019) - (photo: KBRI di Addis Ababa) (KBRI Addis Ababa)

Mataram (ANTARA) - Bagaimana masyarakat Muslim Indonesia di Addis Ababa, Ethiopia, menunaikan ibadah Ramadhan tahun ini? Tentu menarik untuk diketahui. Sebab, di kota yang berpenduduk 3,5 juta jiwa dengan ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut dan berudara dingin-sejuk itu, tidak banyak bermukim warga Muslim Indonesia.

Malam pertama Shalat Tarawih, yang diselenggarakan di Wisma Indonesia, kediaman resmi Duta Besar RI di Addis Ababa, pada Minggu (5/5) diikuti sekitar 25 orang. Yang sangat menarik, Shalat Tarawih tersebut diramaikan oleh anak-anak dan remaja Indonesia.

“Kehadiran remaja Indonesia itu menambah semarak penyelenggaraan Shalat Tarawih masyarakat Indonesia di Wisma Indonesia, Addis Ababa. Mereka kelihatan sangat ceria dan senang sekali menunaikan shalat”, kata Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, dalam keterangan tertulis, Selasa.

Hadir juga pada Shalat Tarawih itu antara lain Adrianto Yuliar Salam, Deputi General Manager PT Indofood Ethiopia, Taryat Suratman, General Manager Peace Success Industry Plc, adik perusahaan PT Sinar Antjol, Edo Mahendra dari UNECA, Agung Wibowo, Direktur Produksi TAL Garment Manufacturing, dan Arwin Ludiansyah, Manajer Area H&M Ethiopia.

Koordinator kegiatan bulan Ramadhan masyarakat Indonesia di Addis Ababa, Iman Rokhadi, mengatakan bahwa Shalat Tarawih bagi masyarakat Muslim Indonesia diselenggarakan di Wisma Indonesia setiap akhir pekan selama bulan Ramadhan. Setelah shalat, dilanjutkan dengan ceramah agama. Sementara itu, Shalat Idul Fitri akan diselenggarakan di KBRI Addis Ababa.

“Shalat Idul Fitri akan dihadiri oleh masyarakat Muslim Indonesia di Ethiopia, tidak hanya yang berada di Addis Ababa, juga dari luar kota Addis Ababa”, kata Imam Rokhadi.

Masyarakat Indonesia di Ethiopia berjumlah sekitar 200 orang, sebagian besar bermukim di kota Hawassa, sekitar 280Km sebelah selatan Kota Addis Ababa. Mereka bekerja di beberapa perusahaan Indonesia di Hawassa Industrial Park, tambah Imam Rokhadi --yang juga pejabat Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Addis Ababa.

Penduduk Ethiopia berjumlah 108 juta, kedua terbesar di Afrika, mayoritas beragama Kristen Ortodoks (43,5 %), Islam (33,9 %), Protestan (18,6 %) dan lainnya kepercayaan tradisional.

Belum lama ini, ketika bertemu dengan para tokoh Islam di Ethiopia, Perdana Menteri Abiy Ahmed mengatakan bahwa masyarakat Muslim yang kuat di Ethiopia merupakan fondasi bagi persatuan dan kesatuan bangsa Ethiopia. Setahun masa kepemimpinan PM Abiy Ahmed, Ethiopia menjalani reformasi yang begitu cepat di berbagai bidang.