Jakarta (ANTARA) - Persatuan Olahraga Kempo Indonesia (Porkemi) yang meski belum lama terbentuk langsung membuat gebrakan dengan tercatat secara resmi pada International Kempo Association (IKA) yang bermarkas di London, Inggris.
"Ini memang sasaran kami sejak organisasi Porkemi ini terbentuk. Dengan mendapatkan pengakuan maka langkah kita ke depan akan lebih mudah," kata Ketua Dewan Pengawas dan Pertimbangan Anggota Porkemi, Timbul Thomas Lubis setibanya di Jakarta, Rabu.
Peresmian Porkemi menjadi anggota IKA dilakukan di sela pertemuan dan seminar kempo internasional di Swiss, 15-17 Juni. Selain itu, pada kegiatan tersebut juga ada ujian tingkat bagi lima tokoh kempo Indonesia.
Lima tokoh kempo yang mendapat kenaikan sabuk (Dan) adalah Syahrul Effendi dan AR Sabara dari Dan 4 ke 5, Elizabeth Purnomo dan Fifi Syamsudin dari Dan 5 ke 6 dan Ahmad Yusuf dari Dan 6 ke 7.
Menurut Timbul, Porkemi resmi menjadi anggota IKA setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk anggota IKA lainnya terutama yang berasal dari kawasan Eropa. Selain itu juga mendapatkan dukungan penuh dari Jepang dimana cabang olahraga kempo berasal.
"Kita resmi menjadi anggota IKA secara aklamasi. Setelah ini kami akan berjuang agar bisa mengirim atlet ke SEA Games, Asian Games maupun Olimpiade," kata mantan Sekretaris Jendral Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu.
Selain resmi menjadi anggota IKA dan kenaikan Dan, kata Timbul, satu lagi oleh-oleh dari Swiss yaitu Indonesia mendapatkan kepercayaan menjadi tuan rumah kejuaraan internasional kempo pada Maret 2020. Rencananya kejuaraan ini akal digelar di Bali.
Diterimanya Porkemi sebagai anggota IKA disambut dengan gembira oleh sang ketua Yulianto Maris. Pria asal Sumatera Utara itu mengaku akan langsung melakukan koordinasi dengan pengurus provinsi (pengprov) Porkemi.
"Itu (koordinasi dengan pengprov) langkah pertama yang akan saya lakukan. Saya akan memberitahukan jika Porkemi sudah full member IKA. Dengan demikian Porkemi bisa menggelar kejuaraan internasional," kata pria yang juga hadir pada pertemuan di Swiss itu.
Yulianto mengaku saat ini sudah ada 26 pengprov Porkemi yang ada di Indonesia dan akan terus menambah jumlahnya. Dengan diakui sebagai anggota IKA dan KOI, pihaknya optimistis organisasi yang dipimpin maupun pembinaan dan prestasi atlet bakal lebih berkembang.