Mataram (ANTARA) - Wakil Presiden terpilih, KH. Ma'ruf Amin mendorong seluruh elemen bangsa ikut terlibat mencegah berkembangnya paham radikal di Indonesia.
"Paham radikal masih berkembang di Indonesia. Karena itu perlu adanya upaya melakukan deradikalisasi paham-paham radikal, supaya tidak berkembang," kata Ma'ruf Amin pada acara tasyakuran dan silaturahmi lintas agama dan peletakan batu pertama pembangunan Kantor PWNU NTB di Universitas NU di Jalan Pendidikan, Kota Mataram, NTB, Sabtu sore.
Baca juga: Penusukan terhadap Wiranto dikutuk MUI Lebak
Ma'ruf Amin menegaskan, peristiwa penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto yang terjadi beberapa waktu lalu di Banten merupakan bukti nyata berkembangnya paham radikal di tengah masyarakat karena ada pemahaman agama yang keliru dan menyimpang, sehingga pelakunya melakukan perbuatan (penyerangan) seperti itu.
"Paham radikal dan terorisme harus dilawan dengan upaya-upaya dan usaha-usaha derakalisasi dan itu harus menjadi tugas pusat dan daerah, untuk itu diperlukan sinergitas seluruh pihak," katanya.
Baca juga: Penusukan Menko Polhukam Wiranto momentum lawan radikalisme
Lebih lanjut, Ma'ruf Amin menyontohkan NTB salah satu provinsi yang berhasil mencegah masuknya paham-paham radikal. Hal ini tidak lepas dari sinergitas seluruh pihak tidak hanya pemerintah baik pusat dan daerah.
"NTB menjadi salah satu daerah yang berhasil menangkal gerakan-gerakan radikalisme," katanya.
Baca juga: Unram menggelar Salat-Doa bersama untuk Negeri guna tangkal radikalisme
Berita Terkait
Minister briefs VP on Eid exodus achievements
Rabu, 17 April 2024 19:58
Menko PMK lapor ke Wapres soal penanganan mudik 2024
Rabu, 17 April 2024 17:57
Wapres harap sidang PHPU hasilkan putusan terbaik
Kamis, 4 April 2024 19:10
Wapres minta kasus dugaan korupsi Timah diusut tuntas
Kamis, 4 April 2024 19:06
Indonesia konsisten jadikan keuangan syariah strategi pembangunan
Selasa, 2 April 2024 17:07
Wapres akan membuka Banten Halal Festival Ramadhan di PIK 2
Senin, 1 April 2024 18:33
Wapres: Ramadhan jadi madrasah bagi umat Islam
Senin, 11 Maret 2024 14:09
Pemerintah siapkan langkah pengendalian harga beras
Jumat, 1 Maret 2024 14:54