Dinas Pertanian Kota Denpasar studi tiru di Lobar

id Dinas Pertanian,Kota Denpasar,Studi Tiru,Lombok Barat

Dinas Pertanian Kota Denpasar studi tiru di Lobar

Jajaran Dinas Pertanian Kota Denpasar bersama kelompok tani ternak saat mengunjungi UPTD Pertanian Kecamatan Narmada, di Kabupaten Lombok Barat, Jumat (29/11/2019). (ANTARA/Awaludin)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Denpasar, Bali, berkunjung ke Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, untuk melakukan studi tiru dalam upaya meningkatkan kapasitas petani dan kelompok tani.

"Maksud dan tujuan kunjungan kami adalah untuk belajar dan meniru upaya peningkatan pemberdayaan petani dan peningkatan kelas kemampuan kelompok tani di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian, di Kecamatan Narmada," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra di Lombok Barat, Sabtu.

Studi tiru merupakan konsep belajar yang dilakukan pada suatu institusi yang dianggap lebih kompeten dalam suatu hal dengan maksud peningkatan mutu, perluasan usaha, perbaikan sistem, penentuan kebijakan baru, perbaikan dan peraturan perundangan.

Pihaknya memilih Kabupaten Lombok Barat sebagai lokasi studi tiru karena merupakan salah satu sentra peternakan sapi di Indonesia.

Ia menyebutkan UPTD Pertanian di Kecamatan Narmada membina sebanyak 217 kelompok tani ternak.

Dari seluruh kelompok tani ternak binaan tersebut, ada 60 kelompok tani ternak yang mengembangkan usaha peternakan sapi dengan populasi sebanyak 9.803 ekor, kambing 1.732 ekor dan unggas 126.287 ekor.



"Kami ingin mengetahui seperti apa pola pengembangan usaha peternakan yang dilakukan oleh kelompok tani ternak binaan UPTD Pertanian di Kecamatan Narmada tersebut," ucap Ambara.

Sementara itu, Koordinator Penyuluh UPTD Pertanian Kecamatan Narmada, M Ilham menjelaskan kegiatan peningkatan pemberdayaan petani tidak terlepas dari peran penyuluh yang berada di masing-masing wilayah kerja penyuluh pertanian (WKPP), sehingga pembinaan terhadap petani melalui kelompok tani harus selalu ditingkatkan.

"Kami mendorong peningkatan kelas kelompok tani, maka dengan penilaian kelas kelompok tani tersebut menjadi salah satu bentuk pembinaan untuk memotivasi petani agar lebih berprestasi dalam mencapai kelas kemampuan yang lebih tinggi," katanya.



Di samping itu, kata dia, dengan penilaian kelas akan diketahui kelemahan-kelemahan kelompok tani yang dinilai sehingga memudahkan untuk melakukan pembinaan.

"Semoga UPTD Pertanian Kecamatan Narmada benar-benar bisa berbagi ilmu dan pengalaman yang bermanfaat untuk peserta studi tiru," ujarnya.