Jakarta (ANTARA) - Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyarankan kepada pemimpin yang kelak menempati direksi Garuda untuk mencontoh dan meniru kepemimpinan Ignasius Jonan dalam memajukan PT Kereta Api Indonesia atau PT KAI.
"Kepemimpinan Ignasius Jonan dalam membenahi dan memajukan PT KAI mungkin bisa ditiru oleh sosok-sosok pemimpin pengganti di direksi Garuda," ujar Djoko Setijowarno saat dihubungi Antara di Jakarta, Minggu.
Pengamat transportasi juga berharap Menteri BUMN Erick Thohir dapat menempatkan mantan Menteri ESDM Jonan sebagai pimpinan direksi di maskapai pelat merah tersebut.
"Secara umum, kriteria sosok pemimpin yang layak ditempatkan di Garuda haruslah jujur dan tidak korup. Kalau masih memikirkan kemewahan dirinya jangan jadi direksi BUMN," kata Djoko.
Sebenarnya, lanjut dia, kalau bisa melihat perkembangan BUMN sektor transportasi maka sosok pemimpin yang diperlukan bukan kompetensi dengan ilmunya namun membutuhkan orang-orang dengan potensi lintas kompetensi atau keahlian serta mau belajar segala hal.
Artinya sosok pemimpin direksi yang ahli dalam kompetensi finansial mau belajar hal-hal teknis penerbangan, begitu pula mereka yang jago dalam hal teknis mau belajar finansial dan bisnis penerbangan.
Sosok pemimpin dengan potensi lintas keahlian dan mau belajar segala hal tersebut sangat diperlukan oleh Garuda agar dapat survive dan terbang tinggi di tengah persaingan bisnis penerbangan nasional maupun internasional yang penuh gejolak.
"Namun jangan lupakan aspek pelayanan, yang namanya sektor transportasi itu bicara pelayanan dan juga keselamatan. Makanya kalau orang sudah bicara pelayanannya bagus maka otomatis keselamatannya juga terjamin," ujar Djoko.
Pengamat transportasi tersebut menilai kemajuan PT KAI bisa dijadikan contoh bagaimana BUMN tersebut setelah aspek pelayanannya mengalami peningkatan signifikan, aspek keselamatannya pun ikut meningkat terlihat dari angka kecelakaan kereta api yang menurun. Kombinasi ini yang penting.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir bersama Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia memutuskan pemberhentian sementara direksi perusahaan penerbangan plat merah yang terkait secara langsung dan tidak langsung kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda melalui pesawat baru.
Komisaris Utama Garuda Indonesia Sahala Lumban Gaol memastikan seluruh keputusan ini sudah dilaksanakan sesuai dengan tata kelola yang berlaku di Garuda Indonesia sebagai perusahaan terbuka.
Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia juga memastikan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) untuk mengganti direksi yang terlibat kasus penyelundupan Harley Davidson akan dilakukan dalam 45 hari.
Berita Terkait
Pakar menilai tanggal pemerintahan pindah ke IKN perlu di aturan
Kamis, 12 Desember 2024 5:01
Soal kasus Harun Masiku, Pengamat: Cerminkan kebuntuan penanganan kasus
Kamis, 5 Desember 2024 17:02
Pakar menilai kelelahan partai politik berefek pada partisipasi pemilih
Rabu, 4 Desember 2024 4:57
Pemerintah perlu lindungi hak pendidikan ODHA
Rabu, 4 Desember 2024 4:55
Pengamat: Pemerintah harus berani hentikan pembayaran obligasi rekap BLBI
Senin, 2 Desember 2024 9:15
Catatan soal kemungkinan kotak kosong menang di dua daerah
Jumat, 29 November 2024 2:51
Pengamat: Polri berhasil ciptakan situasi kondusif selama pilkada
Kamis, 28 November 2024 5:14
Penindakan tambang ilegal diharapkan tetap sesuai ketentuan
Sabtu, 23 November 2024 6:19