Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus (Stafsus) Menteri Kelautan dan Perikanan Tb Ardi Januar menyatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) belum memutuskan apakah ekspor benih lobster akan dibuka atau tidak, karena keputusan terkait hal itu masih belum final.
"Saat ini, KKP masih terus melakukan kajian mendalam, tentunya dengan melibatkan para ahli dan pakar. Selain itu KKP juga ingin terus mendengarkan masukan langsung dari masyarakat, khususnya para nelayan," kata Tb Ardi Januar dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut Ardi Januar, untuk itulah Menteri Edhy melakukan kunjungan ke NTB dan menjumpai para nelayan.
Ia juga mengungkapkan ada simpang siurnya informasi terkait polemik isu ekspor benih lobster pasca-kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
"Pada hari Kamis 26 Desember 2019 Menteri Edhy menyambangi Provinsi NTB. Salah satu tujuannya, untuk mendengarkan keluhan dan permasalahan dari para nelayan terkait kontroversi benih lobster. Gubernur Zulkieflimansyah turut mendampingi dari awal sampai akhir," katanya.
Ardi memaparkan kunjungan dilakukan dengan menyambangi tiga tempat yaitu di Telong Elong (Kabupaten Lombok Timur), Teluk Ekas (Lombok Timur), dan Pelabuhan Perikanan Awang (Lombok Tengah).
Di Telong Elong, lanjutnya, kebanyakan masyarakat ingin agar pemerintah membolehkan masyarakat melakukan pembesaran lobster, dengan harapan masyarakat bisa mendapatkan penghasilan, tanpa harus melakukan ekspor benih lobster.
Sementara di Pelabuhan Awang, para nelayan menuntut agar Permen 56 tahun 2016 dicabut. Mereka juga berharap keran ekspor benih lobster dibuka kembali. Pasalnya, sudah turun temurun menjadi mata pencaharian mereka.
"Hingga saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) belum memutuskan apakah ekspor benih lobster akan dibuka atau tidak," katanya.
Sehubungan dengan pernyataan Menteri Edhy tentang "Ekspor benih lobster tinggal cerita" yang sempat beredar di salah satu media online, ujar dia, maka hal tersebut adalah penggalan dialog Menteri Edhy dengan masyarakat di Telong Elong.
Dengan kata lain, pernyataan Menteri Edhy tersebut bukan kesimpulan dari rangkaian kunjungan, bukan pula sebuah keputusan.
"Menteri Edhy tidak ingin terburu-buru soal polemik benih lobster. Menteri Edhy masih ingin mengkaji lebih dalam, mengingat persoalan ini menyangkut dengan masa depan nelayan, serta hajat hidup rakyat banyak," katanya.
Menurut dia, Menteri Edhy akan terus meluangkan waktu untuk menjalin komunikasi, menjaring aspirasi, dan mencari solusi terkait sederet persoalan yang dialami para nelayan, sesuai dengan arahan langsung Presiden Jokowi.
Untuk itu, diharapkan semua pihak dapat bersabar dan terus mengawal persoalan tersebut.
Berita Terkait
KKP yakin bongkar sindikat penyelundupan benur
Jumat, 2 Agustus 2024 14:47
Ribuan benih lobster diselundupkan di wilayah NTB
Jumat, 21 Juni 2024 15:25
KKP tangani penyelundupan ribuan benih bening lobster
Kamis, 16 Mei 2024 19:30
KKP siapkan sistem pemantauan elektronik pemanfaatan BBL
Selasa, 23 April 2024 12:19
Usulan harga patokan BBL dihitung berdasarkan biaya produksi
Sabtu, 17 Februari 2024 4:29
Kerja sama perikanan Indonesia dengan Vietnam agar dikaji ulang
Kamis, 25 Januari 2024 6:20
Menteri KKP optimistis Indonesia bisa jadi produsen lobster kuat di kawasan
Jumat, 29 Desember 2023 17:49
KKP fasilitasi investor untuk budi daya lobster
Kamis, 31 Agustus 2023 19:32