Mataram, (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Nusa Tenggara Barat menggagendakan Festival Gendang Beleq 2010 sebagai bagian dari upaya pengembangan wisata religi.
"Festival Gendang Beleq atau 'Lombok Bagendang' akan digelar pada 2010 untuk menambah semaraknya dunia pariwisata di daerah ini," kata Kepala Disbudpar NTB Lalu Gita Ariadi, di Mataram (30/4).
Gendang Beleq disebut juga tari tradisional Lombok, karena alat musik utama yang dipakai sebagai pengiring dalam tari ini terdiri atas dua gendang besar (dalam bahasa Sasak disebut beleq atau besar) yang melebihi ukuran gendang biasa sekaligus sebagai properti tari.
Selain disebut tari gendang beleq, tari tersebut juga disebut tari kecodak di Lombok Barat dan tari oncer di Lombok Tengah.
Penarinya sebanyak dua orang, seorang menari sambil memegang alat musik "copeh" yang sewaktu-waktu dimainkan mengikuti irama musik dan seorang penari lainnya memegang "petuk" dan memainkannya mengikuti irama musik.
Penyajiannya terbagi menjadi tiga bagian yaitu ditarikan bersama oleh penari oncer, gendang, dan petuk. Bagian ini merupakan gambaran keberangkatan prajurit ke medan perang.
Bagian lainnya ditarikan oleh penari petuk dengan gerakan yang lucu, untuk menghibur dan ditarikan bersama penari oncer, gendang dan petuk, yang menggambarkan peperangan telah selesai.
Sementara alat musik lain yang dipergunakan untuk mendukung tari ini, yaitu ceng-ceng, suling, rincik, gong, reong, dan gendang kecil.
Menurut sejarahnya gendang beleq dipertunjukkan pada pesta kerajaan mengiringi pasukan yang berangkat perang atau datang dari medan perang. Dalam perkembangan dewasa ini dijadikan sebagai tari untuk menyambut tamu.
Ariadi mengatakan festival gendang beleq se-Pulau Lombok yang akan dilaksanakan akhir 2010 itu merupakan perpaduan festival serupa yang digelar di tingkat kabupaten/kota.
Sejumlah kabupaten/kota telah menggelar festival gendang beleq pada 2008, 2009 dan 2010.
"Kami akan padukan menjadi festival gendang beleq se-Pulau Lombok atau Lombok Bagendang untuk menarik minat wisatawan sebanyak-banyaknya," ujarnya.
Pemenang festival itu, kata Ariadi, akan tampil dalam acara peringatan HUT ke-62 Pemerintah Provinsi NTB, 17 Desember 2010, di Mataram, bahkan nantinya akan mewakili NTB pada vestifal kebudayaan di China. (*)